Jerman Biayai Geothermal Rp7 Triliun di Indonesia

Tuesday 17 Sep 2013, 7 : 27 pm
sindonews.com

JAKARTA-Pemerintah Jerman memberikan bantuan hibah sebesar 485 juta euro atau sekitar Rp7triliun untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia. “Perlu kami sampaikan, ini sudah di gagas lama, dan pemerintah Jerman sudah melakukan cooperation dan ini sudah merupakan lanjutannya,” kata Dirjen Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Robert Pakpahan, di Jakarta, Selasa (17/9)

Menurut Pakpahan,  dari total 485 juta euro, anggaran yang terbesar dipakai untuk program pengembangan energi panas bumi (geothermal) sekira 295 juta euro. “Kerjasama pengembangan panas bumi dengan anggaran tersebutt, merupakan pinjaman paling besar konsensional dalam sejarah,” ujarnya.

Lebih jauh kata Pakpahan, persiapan untuk program investasi ini sudah dimulai tahun 2010, hingga saat ini sudah dilakukan identifikasi dari lokasi proyek yang cocok untukpembangkit listrik panas bumi. “Adapun lokasi yang ditentukan adalah Seulawah Agam, Provinsi Aceh dan lokasi lain yang memiliki potensi geotermal tinggi,” terangnya

Pakpahan menambahkan proyek lainnya adalah sistem pengolahan limbah kota yang akan diterapkan di lima kota besar di Indonesia. Proyek ini akan mengurangi polusi dari limbah rumah tangga dan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya. “Proyek ini senilai 75 juta euro untuk mengurangi emisi di dalam negeri,” imbuhnya

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, berupaya keras mendorong pengembangan energi baru terbarukan khususnya energi panas bumi. Dengan potensi 29 GW atau sekitar 40 % dari potensi panasbumi dunia, merupakan  negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia.

Sayangnya, kata Jero, pemanfaatan potensi panas bumi Indonesia saat ini masih kecil, yaitu sebesar 1.341 MW, atau kurang dari 5 % saja dari total potensinya. Pemanfaatan geothermal sebagai sumber energy yang masih minim tersebut membuat Jero malu. “Karena kalimat itu sudah berlaku sekian puluh tahun, maka tentu saya sebagai Menteri yang baru merasa malu, 40 % geothermal dunia ada di Indonesia namun yang baru dikembangkan 4 % % saja,” paparnya

Jero menegaskan tidak mau di era pemerintahan sekarang hingga nanti 2014 energi panas bumi masih seperti itu. Jero pun berharap kabinet yang berikutnya sampai 2019 energi panas bumi bisa lebih dikembangkan. “Saya tidak mau masih seperti itu juga. Karena itu, maka program 100 hari saya yaitu adalah mendorong geothermal,” tukasnya

Pengembangan panas bumi sebagai sumber energi akan terus diupayakan dengan keras karena itu selain menginimalisir hambatan-hamabtan yang ada Menteri ESDM mempersilahkan Dirjen EBTKE untuk menghubunginya kapan saja. “Pak Dirjen boleh mengetuk pintu saya setiap hari, 24 jam untuk memajukan geothermal, dan itu juga yang saya minta kepada dirjen yang sekarang, dirjen yang lebih muda yang energik yang keras kerjanya untuk memajukan panas bumi di Indonesia,” pungkasnya. **can

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

​BI Luncurkan Buku Laporan KSK Maret 2014

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meluncurkan Buku Laporan Kajian Stabilitas Keuangan (KSK)

Batas Waktu Perekaman Data KTP El Diundur Hingga 2017

JAKARTA-Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunda batas waktu perekaman data Kartu