Jokowi Centre Minta Tokoh Politik Jangan Jadi Provokator

Friday 24 May 2019, 2 : 09 pm
by

JAKARTA-Sekretaris Jenderal Jokowi Centre Imanta Ginting meminta tokoh politik di Indonesia agar menjadi panutan rakyat dengan mengedapankan narasi politik yang menyejukan.

Hal ini disampaikannya mengingat belakangan ini, banyak tokoh politik yang sering melontarkan pernyataan yang bersifat provokatif yang merusak kohesi social diantara anak bangsa.

“Saya mengingatkan agar para tokoh publik dan tokoh politik jadilah panutan rakyat dan mediator positif bukan malah menjadi provokator dengan menyebar hoax, ujaran kebencian dan fitnah yang tidak mendasar yang dapat merusak kohesifitas masyarakat yang telah hidup rukun selama ini,” tegasnya.

Belakangan ini jelasnya, ada beberapa tokoh politik yang ditangkap polisi lantaran menyebar hoax.
Bahkan beberapa diantaranya sudah ditetapkan menjadi tersangka ujaran kebencian, provokasi dan maker.

“Jadi jagalah lisan kita. Jangan sampai hanya komunikasi yang tidak baik harus berurusan dengan hukum,” ujarnya.

Dia mengatakan jika memang ada yang merasa dirugikan dan dicurangi dalam proses Pemilu maka harus disalurkan melalui saluran mekanisme konstitusi.

“Silahkan digugat atau dilaporkan kepada instrument hukum yang memang susah disiapkan. Kami yakin hakim konstitusi dapat bekerja secara professional,” terangnya.

Lebih lanjut, dia meminta agar mengedepan pola komunikasi yang santun dan beretika. Karena itu, narasi yang disampaikan ke ruang public harus merujuk pada semangat mempersatukan Indonesia. “Pilihlah kosa kata yang menyejukan,” ucapnya.

Imanta mengaku miris tata krama komunikasi yang muncul diruang public akhir-akhir ini sudah melampaui batas kewajaran. Tata nilai kebhinekaan yang selama ini diwariskan dan terbangun dalam relasi sosial kemasyarakatan sudah ditinggalkan. Terbukti, masyarakat gampang sekali menghujat.

“Karena itu, kami kembali mengajak masyarakat agar tetap memegang teguh nilai nilai Pancasila dan ketimuran dalam berkomunikasi. Jangan karna ada kontestasi Pemilu kita mau terpecah dalam dalam dikotomi komunikasi yang saling menyerang dan menciderai relasi sosial masyarakat majemuk yang sudah tertata dalam semangat kebhinekaan dan rasa persatuan kita selama ini,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Reumi Alumni UGM, Menko Airlangga Ungkap Kunci Keberhasilan Kebangkitan UMKM

JAKARTA-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu indikator

Pemkot Bekasi Tinjau Kesiapan Penerapan Protokol Kesehatan Bioskop di Masa New Normal

BEKASI-Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan meninjau kesiapan