Jokowi: Islam Indonesia Seperti ‘Resep Obat Paten’ Bagi Dunia

Sunday 31 Jul 2016, 1 : 25 am
by
Presiden Jokowi didampingi Menag dan Gubernur NTB menabuh gendang beleg sebagai tanda Peresmian Pembukaan MTQ Tingkat Nasional XXVI, Sabtu (30/7).

MATARAM-Presiden Joko Widodo mengatakan sudah saatnya Indonesia menjadi sumber pemikiran dan pembelajaran Islam dunia.

Menurut Presiden,  Islam di Indonesia sudah seperti resep obat yang paten yaitu Islam Moderat (wasathiyyah) sehingga negara-negara lain didunia harus belajar Islam dari bumi nusantara ini.

Sejauh ini, Kepala Negara melihat  negara-negara lain di dunia masih mencari-cari formulanya. “Saya sudah mengeluarkan Perpres (Peraturan Presiden) tentang Pendirian Universitas Islam Internasional (Perpres Nomor 57 Tahun 2016). Harapan saya, universitas ini akan menjadi sumber ilmu, sumber kajian-kajian Islam, sumber cahaya moral Islam, dan benteng bagi tegaknya Islam yang berkeseimbangan (tawazun), Islam yang toleran (tasamuh), dan Islam yang egaliter, yang musawah,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXVI, di Astaka Utama Islamic Centre, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (30/7).

Presiden menginginkan agar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia harus  sejuk, damai, dan indah. Karena itu, Presiden mengajak semua anak bangsa menjaga kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara. “Mari kita jaga optimisme kita dalam menghadapi tantangan-tantangan yang semakin sulit terutama tantangan global,” pinta Presiden.

Namun saat itu ujar Presiden, masih banyak orang yang mudah mencela, mengumpat, merendahkan orang lain, mengejek, menjelek-jelekkan orang lain, serta mengabaikan sopan santun.
Ungkapan-ungkapan tersebut, lanjutnya semakin menghebat terutama ketika terjadi kontestasi politik. Misalnya, saat pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota, dan pemilihan presiden serta pemilihan anggota legislatif. “Kandidat lain tidak lagi dilihat sebagai sahabat, sebagai teman, sebagai partner, tetapi dilihat sebagai musuh yang harus dihabisi. Mereka seakan lupa bahwa ada api yang menunggu mereka, yang menyala-nyala, yang membakar sampai ke hati,” papar Presiden Jokowi.

Terkait dengan pelaksanaan MTQ, Presiden memiliki harapan MTQ yang telah membudaya di tengah masyarakat, selain berkembang dari segi syiar dan kualitas penyelenggaraannya, juga dapat mewarnai wajah umat Islam dan bangsa Indonesia. “MTQ Nasional harus mampu membumikan Al Quran sehingga lebih dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat kita,” ujarnya.

Ditegaskan Presiden, bahwa tujuan dan makna kegiatan MTQ yang utama adalah prestasi, namun yang lebih utama lagi adalah syiar dan dakwah tentang bagaimana membumikan Al Quran. Harus menjadikan Al Quran sebagai nafas, sebagai pegangan hidup yang hakiki, dan sebagai kepribadian kita. “Saya berharap agar hakikat, makna, dan tujuan MTQ kita pegang teguh sehingga Al Quran benar-benar kita resapi, benar-benar kita hayati, benar-benar kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Presiden.

Presiden meyakini, ketika umat manusia menggaungkan Al Quran sebenarnya umat sedang mengagungkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kesalehan sosial, nilai-nilai yang mengutamakan pembelaan pada yang lemah, mengutamakan pembelaan pada yang fakir, mengutamakan pembelaan pada yang miskin. “Bukan nilai-nilai keserakahan seperti mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,” sambungnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengajak semua peserta menjadikan MTQ Nasional dan Konferensi Internasional Islam Wasathiyyah, yang digelar di kota Mataram itu, sebagai stimulan untuk meningkatkan penghayatan kecintaan dan pengamalan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

MTQ XXVI kali ini diikuti oleh 1.200 peserta yang berasal dari 34 provinsi di tanah air. Seluruh peserta akan mengikuti kegiatan yang terbagi dalam 7 cabang dan 18 golongan musabaqah. Ketujuh cabang tersebut adalah Tilawah Al-Quran, Hifzh Al-Quran, Tafsir Al-Quran, Fahm Al-Quran, Syarh Al-Quran, Khath Al-Quran, dan Menulis Makalah Ilmiah Al-Quran (M2IQ).

Pembukaan MTQ XXVI itu juga dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Lucius: Klarifikasi Pelaku Transaksi Suap Tidak Mempan

JAKARTA-Dugaan praktik suap di toilet gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

20 Kuasa Hukum Bantu KPU Lawan Prabowo-Sandiaga

JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyiapkan pengacara top menghadapi permohonan