Jokowi: Konflik KPK dan Polri Tak Ganggu Iklim Investasi

Monday 26 Jan 2015, 9 : 46 pm
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo memastikan kisruh antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan berpengaruh negatif terhadap investasi ke Indonesia.  Kondisi ini tidak mengubah iklim investasi Indonesia yang sudah berjalan dengan baik. “Kalau saya bilang tidak ada, ndak ngaruh. Tanya ke investornya saja,” ujar Jokowi dalam peluncuran Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)  di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (26/1).

Karena itu,  Presiden Jokowi optimistis kehadiran PTSP akan membantu meningkatkan daya saing Indonesia dalam hal investasi. PTPS ini akan menjadi faktor pendukung yang utama dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan. “‎Kalau negara lain pertumbuhan ekonominya mereka diturunkan tapi kita Indonesia tahun ini dari 5,1 persen kita targetkan nanti 5,6 persen – 5,8 persen, sehingga setiap tahun target kita pertumbuhan ekonomi terus naik. Kuncinya adalah realisasi APBN dan perkembangan investasi di negara kita‎,” paparnya.

Kepala BKPM Franky Sibarani meyakini, kericuhan antara KPK dan Polri tidak mengubah iklim investasi Indonesia yang sudah berjalan dengan baik.  Hal ini sama sekali tidak menggangu iklim investasi di negeri ini. “Menurut saya tidak ada. Bisa tanyakan ke investor masalah itu,” ucap Franky ditemui di gedung BKPM, Jakarta, Senin (26/1).

Hal sama disampaikan Ekonom dari Standard Chartered Bank, Eric Alexander bahwa kisruh KPK vs Polri tak berpengaruh besar terhadap perekonomian maupun investasi di Indonesia. Pasalnya, kisruh tersebut bukan melibatkan Presiden Jokowi sebagai korban. “Saya lihat pasar memang mencermati, tapi buktinya pas BW (Wakil Ketua KPK) tertangkap, pasar modal hijau atau menguat. Jadi dugaan saya karena pasar tidak menjadikan Jokowi sebagai sasaran dari kisruh ini,” terang Eric kepada wartawan seusai Global Research Standard Chartered Bank di Jakarta, Senin (26/1).

Eric mengatakan, pengaruh terhadap pasar justru akan besar apabila kinerja pemerintahan Jokowi yang dipertanyakan, seperti para menteri. “Kalau legitimasi pemerintahan Jokowi dipertanyakan, baru deh berdampak ke pasar. Faktor global lebih memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dibanding ketidakpastian politik di negara ini,” tuturnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Hadapi Covid-19, Beri Stimulus UMKM Guna Hindari PHK

JAKARTA-Industri pariwisata nasional mengalami kerugian besar akibat wabah Virus Corona

Dubes RI: FOODEX 2022 Bisa Akselerasi Ekspor

JAKARTA-Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi,