Kemendag Inisiasi Ekspor Benang ke Brasil Senilai USD 1 Juta

Wednesday 23 Mar 2016, 9 : 47 pm
by
photo dok sewingstudio

JAKARTA-Program buying mission kembali memberikan kontribusi bagi ekspor nasional. Pada Rabu (23/3), CTM Representação e Gestão Corporativa Ltda (CTM) asal Brasil menandatangani kontrak pembelian produk benang dari PT. Ramagloria Sakti Tekstil dan PT. Excellence Qualities Yarn asal Indonesia dengan total nilai kontrak sebesar USD 1 juta.   “Kontrak tersebut merupakan hasil program buying mission yang menjadi inisiatif baru Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor sejak 2014. Kali ini buying mission kembali berhasil menguatkan potensi ekspor ke negara nontradisional,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Rabu (23/3).

Menurut Nus, kontrak kerja sama ini merupakan tindak lanjut promosi bersama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paolo dengan PT. Ramagloria Sakti Tekstil dan PT. Excellence Qualities Yarn pada Brazil International Apparel Sourcing/Yarn & Fabric Fairs di kota Sao Paulo pada  27-29 Mei 2015.

Dengan kontrak tersebut, PT. Ramagloria Sakti Tekstil akan memasok produk benang dengan jenis  100% viscose ring spun yarn; 65% polyester and 35% viscose ring spun yarn; serta 100% polyester ring spun yarn kepada CTM senilai USD 500 ribu. Sementara dengan nilai yang sama, PT. Excellence Qualities Yarn akan memasok produk benang dengan jenis yang berbeda yaitu 100% viscose open end and vortex yarn, 65% polyester and 35% viscose vortex yarn; serta 100% polyester vortex yarn.

CTM yang berdiri sejak 1992 adalah perusahaan Brasil yang memasok kebutuhan benang atau yarn di Brasil dan negara Amerika Latin lainnya seperti  Kolombia, Argentina, dan Paraguay.

Kepala ITPC Sao Paulo Tonny Hendriawan mengungkapkan, Brasil yang berpenduduk sekitar 204 juta orang merupakan pasar potensial bagi Indonesia. “Industri tekstil dalam negeri Brasil yang utama adalah fabric, apparel, garment, dan fashion yang produknya dipasarkan ke negaranegara Amerika Latin lainnya,” kata Tonny.

Menurut Tonny, Indonesia harus mengambil peluang lebih besar lagi melalui benang yang merupakan salah satu rantai produk dalam industri tekstil Brasil.

Sementara itu, Direktur CTM Carlos Modolo juga mengakui bahwa kualitas produk benang Indonesia lebih baik dibanding negara lain. “Kualitas produk benang Indonesia lebih baik dibanding negara pemasok lainnya. Diharapkan nilai kontrak dapat meningkat seiring terjadi perbaikan ekonomi di Brasil pada 2016 ini,” ujar Carlos.

Sebelumnya, ekspor produk benang asal Indonesia ke Brasil menurun drastis. Nilai ekspor benang Indonesia ke Brasil mencapai USD 280,5 juta pada 2014 turun hingga menjadi USD 215,5 juta    pada 2015.

Keberhasilan buying mission ini menggembirakan dan disambut positif oleh Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Ditjen PEN Merry Maryati. “Penandatanganan kontrak kerja sama ini merupakan hal yang sangat positif dan memberikan motivasi, terutama setelah terjadinya krisis ekonomi di Brasil sepanjang 2015,” ujar Merry.

Total ekspor produk benang Indonesia ke dunia pada 2015 mencapai USD 4,3 miliar. Dari nilai tersebut, Brasil merupakan negara tujuan ekspor ke-5 untuk produk benang Indonesia dengan nilai ekspor mencapai USD 215 juta pada 2015 (pangsa pasar 5%). Berdasarkan data ITC pada 2014, Indonesia merupakan pemasok terbesar ke-2 untuk produk benang di Brasil dengan pangsa pasar mencapai 10,96% dari total impor benang Brasil dari dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tarif KRL Jabodetabek Naik Rp 1.000 per 1 Oktober

JAKARTA- PT KAI Commuter Jadobetabek (KCJ) menaikan tarif Kereta Rel

Aneh, Yield SUN Indonesia Terlalu Tinggi

JAKARTA-Masyarakat mempertanyakan, karena ada keanehan terkait  tingkat imbal balik (yield)