Perkokoh Kemitraan Strategis Indonesia-India

Wednesday 28 Aug 2013, 6 : 47 pm
by

JAKARTA-Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan melakukan pertemuan dengan Presiden Kamar Dagang dan Industri (Federation of Indian Chambers of Commerce and Industry/FICCI) India, Naina Lal Kidwai, beserta rombongan yang terdiri dari CEO perusahaan terkemuka India, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

“Lawatan Delegasi Kadin India ke Indonesia ini bertujuan menjajaki kerjasama diberbagai sektor dan mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait di Indonesia,” jelas Mendag.

Mendag juga menyampaikan bahwa sebagai sesama anggota G20 dan anggota Gerakan Non Blok, India merupakan mitra dagang yang cukup penting dan strategis bagi Indonesia.

Bahkan untuk sektor nonmigas India merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-4 dengan pangsa sebesar 8,13%.

Investasi India di Indonesia telah mencapai USD 78,1 juta dengan total 58 proyek di tahun 2012.

Pada kunjungan Presiden RI Susilo Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke India di tahun 2011 lalu, dilakukan penandatanganan 18 nota kesepahaman kerjasama B to B dan B to G dengan total investasi sebesar USD 15 miliar.

Selain itu, di bulan Januari 2011,kedua Kepala Negara juga menyepakati target total perdagangan bilateral Indonesia-India sebesar USD 25 miliar pada 2015, yang kemudian direvisi oleh kedua Menteri Perdagangan menjadi USD 45 miliar.

Selama periode 2010-2011, beberapa perusahaan utama India mulai membangun dan memperluas bisnis mereka di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain TVS Ltd.(USD 15 juta), Bajaj Ltd.(USD 29,5 juta), Godrej Consumer Products (USD 26 juta), Tata Power (USD 60 juta untuk termal pembangkit listrik), Aditya Birla Ltd. (USD 75 juta untuk tekstil, semen dan bubur kertas).

Sementara itu, investasi India di Indonesia pada periode 1999-2009 belum menunjukkan kemajuan yang berarti.

Pada periode tersebut terdapat total 145 proyek senilai USD 320 juta yang meliputi sektor industri dasar logam, produk baja, mesin dan elektronik, tekstil, dan transportasi.

Namun, kemudian terjadi perubahan lanskap dan Indonesia mengalami booming investasi’ dari India.

Total nilai perdagangan Indonesia-India selama lima tahun terakhir menunjukkan tren yang positif yaitu sebesar 17,7%.

Nilai perdagangan kedua Negara sempat mengalami penurunan ditahun 2012 sebesar 4,85% dibandingkan nilai perdagangan tahun 2011 yaitu dari USD 17,7 miliar menjadi hanya USD 16.8 miliar.

Meskipun demikian pada periode Januari -Mei 2013 nilai perdagangan kembali meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yaitu sebesar 5,19 %.

Peningkatan ini diharapkan akan terus berlangsung.

Adapun produk utama ekspor Indonesia ke India antara lain batu bara, minyak kelapa sawit, bijih tembaga, karet dan produk karet, kopra dan palm kernel.

Sedangkan produk- produk yang diimpor  dari India antara lain meliputi tepung maizena, kacang tanah, peralatan elektronik, hidrokarbon,otomotif, dan kendaraan bermotor.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Intan: Perlu Kebijakan Extraordinary Demi Selamatkan Rakyat

JAKARTA-Anggota DPR RI Komisi IX, Fraksi PAN, Intan Fauzi mendesak

Benny Sabdo: MKD Melawan Kehendak Rakyat

JAKARTA-Direktur Eksekutif Respublica Political Institute (RPI), Benny Sabdo meminta Mahkamah