Kemendesa Bangun Lumbung Desa Agar Harga Komoditi Terkendali

Wednesday 10 Feb 2016, 2 : 53 pm
by
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Marwan Jafar/dok harnas

JAKARTA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Marwan Jafar, mencanangkan program pendirian lumbung pangan desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Badan ini berperan sebagai pedagang pengumpul dari petani dan sebagai pemasok kebutuhan pokok langsung ke pasar. “Pendirian lumbung desa melalui BUMDes ini tidak hanya sebagai buffer stock terhadap kebutuhan pangan, tetapi juga bisa menjadi stabilisasi harga. Karena, lumbung pangan ini menjaga kebutuhan akan pasokan dari pihak luar,” ungkap Menteri Marwan, di Jakarta, Selasa (9/2).

Seperti diketahui, fenomena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok yang terjadi sepanjang tahun 2015 menunjukkan anomali. Pasalnya, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga tak hanya menjelang hari besar agama, seperti menjelang Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal. Pasca hari hari besar tersebut, harga kebutuhan pokok justru semakin liar.

Hal ini terjadi pada komoditas daging sapi di sejumlah daerah, speerti Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat dab sebagian Jawa Tengah. Harga daging sapi masih bertengger di atas 100 ribu rupiah per kilogram, bahkan di sejumlah tempat sempat menyentuh harga ke level tertinggi Rp 130 ribu per kilogram.

Selain memasok kebutuhan pokok, lanjut Marwan, BUMDes juga bisa melakukan aktivitas pengolahan hasil pertanian, terutama pangan, sehingga bisa dijual tidak dalam bentuk bahan mentah. Dengan demikian, para petani diharapkan mendapat nilai lebih dari pengolahan tersebut. Sehingga pada saat panen raya, kelebihan panen bisa diolah dalam bentuk barang jadi lainnya, sehingga pasokan tetap terkontrol.

“Adanya program produksi dan pasokan pasar untuk masing-masing komoditi yang berdasarakan kebutuhan pasar, kami sangat yakin ke depan kita bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok. Sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat karena harus mengalami kenaikan harga,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk menjadikan petani peternak sebagai pemasok daging, memang perlu sebuah manajemen ditingkat petani produsen. Karena itu, Kemendesa PDTTT tengah menjajaki kerjasama dengan BULOG. “Kita kan ada Bulog yang selama ini berperan sebagai penyangga komoditi, Bulog sudah pengalaman mengelola cadangan pangan dan stabilisasi harga beras. Jadi, kita akan menjalin kerjasama dengan Bulog untuk melatih para aparat desa dan masyarakat desa dalam manajemen dan pengelolaan BUMDes,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BUMN Harus Kelola Blok Mahakam

JAKARTA-Lembaga kajian energi dan sumber daya mineral, Indonesian Resources Studies
mafia tanah

Penyerobot Lahan Milik PT CMI di Depok Jadi Tersangka

JAKARTA-Subdit 2 Harta dan Benda (Harda) Direktorat Reserse Kriminal Umum