Kemenperin Dorong Hilirisasi Rumput Laut

Wednesday 7 Aug 2019, 7 : 12 pm
by
rumput laut
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Argo Kemenperin, Abdul Rochim menyampaikan, salah satu program pengembangan peningkatan daya saing komoditas rumput, pemerintah telah melakukan kerja sama dengan kalangan akademisi di Tanah Air. Contohnya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang telah memelopori pengembangan cangkang obat kapsul berbahan baku rumput laut di Indonesia dengan kapasitas 3,6 juta cangkang kapsul per hari.

“Industri cangkang kapsul berbahan baku rumput laut sebagai pengganti gelatin sangat potensial di Tanah Air, karena rumput laut sebagai bahan baku utama sangat melimpah di sepanjang pesisir Indonesia,” ungkapnya.

Rochim menyebut, kebutuhan cangkang kapsul nasional sebanyak 6 miliar butir per tahun. Saat ini, produksi domestik cangkang kapsul berbahan baku gelatin mencapai 5 miliar butir per tahun.

Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan cangkang kapsul dipasok dari Thailand Bangladesh, India, dan Tiongkok yang dibuat dari gelatin. Bahan baku gelatin sendiri merupakan produksi dari kulit, jaringan, tulang sapi, dan kerbau.

“Kebutuhan cangkang kapsul di dalam negeri saat ini perlu dioptimalkan oleh industri, sehingga cangkang kapsul berbahan rumput laut memiliki potensi yang sangat luar biasa,” tegasnya.

Rochim menambahkan, karena potensi rumput laut yang sangat besar, Kemenperin terus mendorong peningkatan produksi di Tanah Air. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, rumput laut juga sudah diekspor ke beberapa negara seperti China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

“Produksi rumput laut di Indonesia adalah yang terbesar di dunia, bahkan kontribusi Indonesia sebagai penghasil rumput laut telah diakui dunia internasional,” tandasnya.

Berdasarkan data Kemenperin, ekspor rumput laut Indonesia pada tahun 2014 sampai 2018 memiliki tren positif yang naik hingga 0,81%. Pada periode Januari-April 2019, ekspor rumput laut sebesar USD92,92 juta atau naik 3,98% dibanding capaian di periode yang sama tahun lalu USD89,37 juta.

Ekspor rumput laut Indonesia tertinggi didominasi oleh ekspor rumput laut mentah Euchema spp dalam bentuk kering atau fresh yang dapat dikonsumsi manusia dengan total ekspor pada tahun 2018 mencapai USD140,41 juta. Indonesia sendiri merupakan penghasil rumput laut kering terbesar di dunia dengan produksi 328 ribu ton atau 61,18% total produksi dunia di tahun 2017. Rumput laut juga diekspor dalam bentuk agar dan karagenan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pembiayaan Kredit Motor Dongkrak Kinerja FIFGroup

JAKARTA-Anak usaha dari PT Astra International Tbk, PT Federal International

Pariwisata Indonesia Jadi Kunci Hadapi Dampak Perang Dagang AS-China

JAKARTA-Sektor pariwisata di Indonesia dianggap sangat potensial untuk menjadi kunci