CILEGON-Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat optimistis penyelesaian proyek PT. Krakatau Posco dapat terlaksana sesuai jadwal, sehingga diharapkan akan tumbuh industri hilir yang berbahan baku pelat baja danmampu memberikan nilai tambah tinggi terhadap tumbuhnya industri perkapalan, infrastruktur, permesinan, dan lain-lain. Hal tersebut disampaikan Menperin dalam sambutannya pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cilegon Dalam Rangka Penyerahan Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Warnasari di Cilegon, Kamis (14/11).
Hadir dalam acara tersebut, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Kakanwil BPN Banten Syafriman, Walikota Cilegon H. Tb. Iman Arivadi, Ketua DPRD Kota Cilegon H. Arief Riva’i Madawi, dan Dirut PT. Karakatau Steel Ivan K. Hakim. “Serah Terima Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Warnasari dari BPN kepada pemerintah Kota Cilegon ini sebagai rangkaian proses untuk melengkapi persyaratan investasi dan pelaksanaan pembangunan fasilitas produksidalam rangka menuju penyelesaian proyek secara keseluruhan dari PT. Krakatau Posco, agar dapat diresmikan beroperasinya pada akhir Desember 2013 oleh Bapak Presiden,” tegas Menperin.
Pembangunan Integrated Steel Mill PT. Krakatau -Posco merupakan potensi yang besar dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri baja di Indonesia. Dengan adanya PT. Krakatau-Posco yang akan memproduksi sebanyak 3 juta ton slab per tahun dan adanya investasi 9 industri logam dasar lainnya, diharapkan akan menghasilkan produk baja yang mampu mensubstitusi kebutuhan pasar domestik sebesar 6,8 juta ton/tahun dari impor yang saat ini mencapai 9 juta ton/tahun.
Hidayat memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian proyek PT. Krakatau Posco, sehingga diharapkan akan dapat menciptakan industri baja nasional yang memiliki daya saing dan menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi Indonesia
