PALU-Guna meningkatkan nilai tambah rotan sebagai industri hilir unggulan berbasis agro, Kemenperin meluncurkan gerakan bersama untuk meningkatkan penggunaan mebel rotan Indonesia di kantor-kantor instansi pemerintah, swasta, dan sekolah-sekolah. Program itu disampaikan secara resmi oleh Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun ketika meluncurkan program “Pemberian Bantuan Bangku Sekolah Rotan dalam rangka Pelaksanaan Program CSR” di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/5).
Salah satu langkah yang telah ditempuh untuk mendukung gerakan itu adalah mengeluarkan surat kepada para Menteri dan Gubenur agar menggunakan furnitur rotan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan furnitur di jajaran instansinya baik di pusat maupun di daerah.“Khusus BUMN dan Swasta, kami mengharapkan agar dapat mengalokasikan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk membantu pengadaan meja-kursi yang terbuat dari rotan untuk sekolah-sekolah,” kata Wamenperin seperti dikutip www.kemenperin.go.id
Selain untuk memenuhi fasilitas belajar-mengajar siswa didik, program ini dimaksudkan untuk membantu sektor industri dalam upaya peningkatan penyerapan bahan baku rotan. Terkait program CSR rotan ini, Kemenperin membentuk Tim Penggerak Peningkatan Penggunaan Furnitur Rotan di Instansi Pemerintah dan Sekolah (TP3FR). Program penyediaan sarana belajar di kelas dari rotan ini dikemas oleh Kemenperin dan TP3FR dalam bentuk Program Comfort School with Rattan. Secara keseluruhan program TP3FR bertujuan untuk memperluas penggunaan furnitur rotan di dalam negeri, melestarikan rotan yang berdampak pada pelestarian hutan, dan memperluas lapangan kerja.
Sedangkan daerah sasaran dari Program Comfort School with Rattan Kemenperin adalah sekolah-sekolah di daerah penghasil bahan baku rotan dan di daerah sentra industri rotan, salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Tengah. Pada kesempatan ini, PT First Security anak perusahaan PT Adaro Energy, Tbk memberikan bantuan meja dan kursi rotan sebanyak 400 set kepada 13 sekolah dasar di Palu.
Wamenperin berharap program tersebut dapat mendorong berkembangnya industri furnitur rotan di daerah penghasil bahan baku rotan, memberdayakan industri kecil dan menengah furnitur rotan di sentra industri rotan, serta meningkatkan daya saing industri rotan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya rotan yang ada. Di sisi lain, para pelaku dunia usaha baik swasta maupun BUMN memiliki alternatif mewujudkan kepeduliannya pada lingkungan sosial sekaligus kepedulian pada pelestarian alam, tenaga kerja dan pemberdayaan ekonomi di daerah secara terintegrasi. Kepada masyarakat luas, diharapkan adanya ketertarikan dan kepercayaan kembali terhadap produk rotan Indonesiasebagai bagian dari Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
