Kenaikan Harga BBM Cuma Soal Waktu

Friday 11 Jan 2013, 12 : 52 pm
by

JAKARTA-Pemerintah mengakui masalah kenaikan harga BBM bersubsidi tinggal menunggu momen yang tepat saja. Apalagi masalah ini sudah dibahas antara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kemenkeu. “Kenaikan harga BBM subsidi tinggal tunggu waktunya saja,” kata Wakil Menteri Menteri ESDM, Rudi Rubiandini di Jakarta, Jumat 11/1/2013.
Menurut Guru Besar Teknik Perminyakan ITB ini, dengan persetujuan Menteri Keuangan, maka kenaikan harga BBM sudah tinggal tunggu waktu sebab dalam APBN 2013, pemerintah diberikan wewenang untuk menaikkan harga BBM subsidi dari harga sekarang Rp 4.500 per liter, tanpa perlu persetujuan DPR. “Saya sudah bicara dengan Menteri Keuangan, dan Menkeu sudah setuju harga BBM subsidi naik,” tambahnya
Kemarin, Rudi mengatakan kenaikan harga BBM subsidi bisa menekan tingkat konsumsi yang selama ini sangat besar. Dana ratusan triliun habis untuk BBM subsidi. Jatah BBM subsidi 46 juta kiloliter (KL) tahun ini berpotensi ‘jebol’ lagi. Pihak Kementerian ESDM berharap harga BBM subsidi bisa dinaikkan hingga Rp 6.500/liter.
Menurut Rudi, jika harga BBM subsidi naik menjadi Rp 6.000/liter, maka konsumsi BBM subsidi yang bisa dihemat mencapai 2,66 juta KL. “Kalau (harga BBM subsidi) Rp 6.000 itu, kuotanya bisa sampai 48,67 juta KL. Kalau tidak (naik) itu bisa sampai 50 juta KL,” paparnya
Lebih lanjut kara Rudi, langkah kenaikan harga BBM subsidi sudah cukup baik dibandingkan hanya mengandalkan program pengendalian seperti melarang mobil dinas pakai bensin subsidi. “Tetap BBM harus naik. Jebolnya tetap terukur kan cuma 2,6 juta KL sekian,” tegasnya.
Rudi menjelaskan, kapan pun kebijakan kenaikan harga BBM subsidi harys dapat terealisasi. Pasalnya, baik secara makro maupun mikro, kebijakan ini sangat realistis. “Sekarang nggak perlu begitu. Anytime bisa kapan pun. Dinyatakan secara ekonomi makro dan mikro pantas dinaikkan itu harus dinaikkan,” tukasnya
Dikatakan Rudi, harga BBM subsidi bisa diubah menjadi Rp 6.000 atau Rp 6.500 per liter. “Saya tetap optimis karena itu kan solusinya. Rp 6.000-6.500,” pungkasnya. **can

Don't Miss

DPD: Pancasila Jangan Dijadikan Bahan Lelucon

JAKARTA-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Propinsi Nusa Tenggara Timur

BNI Syariah Buka Dapur Hasanah untuk Petugas Medis Corona

JAKARTA-BNI Syariah bersama Yayasan Hasanah Titik (YHT) membagikan 5000 makanan