Kinerja Asuransi Tripa Membaik, Premi Tumbuh 7,7%

Monday 21 Aug 2017, 10 : 55 pm
by
Asuransi Tripa

JAKARTA-Kinerja PT Asuransi Tri Pakarta (Asuransi Tripa) mengalami peningkatan yang ditandari dengan laba perusahaan yang terus mengalami perbaikan dari Rp 4 Miliar di tahun 2014 menjadi Rp 15,3 Miliar pada tahun 2015 dan menjadi Rp 20,6 Miliar pada tahun 2016.

Direktur Utama Asuransi Tripa, Gatot Siswoyo menjelaskan produk premi Asuransi Tripa sendiri mengalami peningkatan sebesar Rp 47 Miliar dari sebelumnya di tahun 2015 sebesar Rp 607 Miliar dan di tahun 2016 menjadi Rp 653,68 Miliar atau naik sebesar 7,7%.

“Kenaikan ini masih sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan premi industri asuransi umum yang sebesar 5,2%,” terangnya.

Namun demikian, pencapaian ini masih lebih rendah apabila dibanding produksi premi tahun 2014 yang sebesar Rp 722 Miliar. Penurunan produksi tersebut jelasnya merupakan strategi manajemen untuk menyehatkan kondisi perusahaan.

Produksi premi yang berasal dari Kendaraan Bermotor yang sebelumnya sebesar 31% dari total produksi tahun 2014, diturunkan menjadi 15% dari total produksi di tahun 2016.

Perubahan portofolio tersebut disebabkan kebijakan manajemen yang melihat bahwa asuransi kendaraan bermotor memiliki kontribusi yang sangat tinggi terhadap pencapaian produksi. Namun juga memiliki klaim rasio yang tinggi.

Hal ini dapat dilihat dari Loss Ratio yang semakin membaik dibandingkan tahun 2014. “Dalam laporan audit Tripa tahun 2016, Loss Ratio perusahaan hanya sebesar 41,2% atau membaik sebesar 13,2% dari sebelumnya di 2015 yang sebesar 54,4% dan menurun sebesar 1,47% dibanding tahun 2014 yang sebesar 55,21%,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, perfomance Asuransi Tripa terus membaik sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Setelah pada tahun 2014 berada dalam pengawasan OJK (Otoritas Jasa keuangan) dikarenakan tingkat kesehatan atau yang biasa disebut RBC (Risk Based Capital) dibawah dari ketentuan regulator yaitu 120%.

Pada tahun 2014, Asuransi Tripa hanya mencatatkan RBC sebesar 55,07% dan meningkat menjadi 163,05% pada 2015 dan terus meningkat menjadi 188,56% pada tahun 2016.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

energi baru

Potensi EBT Yang Melimpah di Indoneia Menarik Investor

JAKARTA-Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tengah digalakkan oleh Pemerintah

Kemenperin Fasilitasi Delapan IKM Kerajinan Tembus Pasar Eropa

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah