Kinerja Transaksi Berjalan Triwulan III-2013 Membaik

Thursday 14 Nov 2013, 4 : 38 pm
by
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA-Kebijakan stabilisasi ekonomi domestik yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah secara bertahap telah memperbaiki kinerja transaksi berjalan.

Data bank sentral menyebutkan, defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2013 menyusut menjadi US$8,4 miliar (3,8% dari PDB) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$9,9 miliar (4,4% dari PDB).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, BI, Difi A. Johansyah mengatakan perbaikan kinerja transaksi berjalan tersebut terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas seiring dengan penurunan impor nonmigas yang lebih tajam dibandingkan penurunan ekspor nonmigas, serta berkurangnya defisit neraca jasa dan pendapatan.

Ekspor nonmigas meskipun secara nominal masih menurun karena belum pulihnya perkembangan harga dunia, namun volume ekspor mencatat pertumbuhan positif yang terutama ditopang oleh pertumbuhan volume ekspor barang tambang, seperti batubara, bijih tembaga, nikel dan bauksit.

“Di sisi neraca jasa, penurunan defisit didukung oleh berkurangnya pembayaran jasa transportasi sejalan dengan turunnya impor nonmigas serta meningkatnya net inflow jasa travel karena meningkatnya jumlah kedatangan wisatawan mancanegara dan juga ditopang oleh berbagai kegiatan berskala internasional yang diadakan di Indonesia,” imbuh dia.

Dalam periode yang sama, kata dia defisit neraca pendapatan juga menurun mengikuti jadwal pembayaran bunga utang luar negeri dan transfer keuntungan kepada investor asing.

Di sisi lain, perbaikan kinerja neraca perdagangan nonmigas belum disertai dengan perbaikan kinerja neraca perdagangan migas. Defisit neraca perdagangan migas masih meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya akibat kenaikan impor minyak yang selain disebabkan tren volume konsumsi BBM yang masih tinggi juga dipengaruhi naiknya konsumsi BBM dalam rangka Idul Fitri yang terjadi pada bulan Agustus 2013.

“Perlu dicatat bahwa persentase defisit transaksi berjalan terhadap PDB pada triwulan III-2013 juga dipengaruhi oleh rilis data PDB nominal dari BPS yang lebih rendah dari perkiraan,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rupiah Melemah Rp13.778/Dolar

JAKARTA-Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis

Presiden Jokowi Restui Buwas Jadi Calon Ketua Kwarnas Pramuka

JAKARTA-Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi (Purn) Budi Waseso telah mendapat izin