Komitmen Investasi Januari 2016 Mencapai Rp 206 Triliun

Thursday 4 Feb 2016, 6 : 12 pm
by
Ilustrasi Gedung BKPM

JAKARTA-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan nilai komitmen investasi sebesar Rp 206 triliun atau naik 119% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut merupakan kontribusi dari PMDN sebesar Rp 38 triliun yang naik 261% dan PMA sebesar Rp 168 triliun yang juga meningkat 101% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala BKPM Franky Sibarani menilai angka tersebut menunjukkan kepercayaan investor tetap tinggi dan iklim investasi tetap kondusif untuk mencapai target realisasi investasi tahun ini di level Rp 545,4 triliun. Hal ini membuktikan daya tarik untuk berinvestasi di Indonesia masih tinggi. “Di tengah perlambatan ekonomi serta berbagai kesulitan yang dialami oleh dunia usaha, namun investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia terus meningkat,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor BKPM, Rabu (3/2).

Menurutnya, salah satu motor utama dari kenaikan komitmen investasi yang signifikan adalah layanan izin investasi 3 jam yang diluncurkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tanggal 11 Januari 2016. “Dari nilai komitmen investasi sepanjang bulan Januari yang masuk melalui izin 3 jam tercatat 7 perusahaan senilai Rp 31,8 triliun atau setara dengan 15 %,” jelasnya.

Lebih lanjut Franky berharap agar investasi yang masuk dari layanan izin 3 jam akan terus meningkat. Hal ini ditandai dengan berbagai kegiatan promosi investasi yang dilakukan baik didalam negeri maupun diluar negeri. Pekan ini, BKPM setiap hari selama seminggu menggelar Investor Forum yang menhadirkan 100-150 investor potensial untuk mempromosikan layanan izin investasi 3 jam. “Kemarin dengan 150 investor Korea Selatan, hari ini dengan 142 investor dari Amerika dan Eropa,” jelasnya.

Sementara, dari asal negara PMA, Singapura menduduki peringkat teratas komitmen investasi yang masuk dengan nilai komitmen mencapai US$ 7,5 miliar, kemudian diikuti oleh US$ 2,8 miliar, Korea Selatan US$ 280 juta, Jepang US$ 132 juta dan Malaysia US$ 105 juta. “10 negara prioritas Singapura mencatatkan komitmen investasi terbesar, tumbuh 413% untuk periode Januari 2015–2016,” ungkapnya.

Dari sisi 10 negara prioritas tercatat komitmen investasi mengalami kenaikan hingga 251%. Bila ditotal 10 negara prioritas ini juga menyumbang 91% dari total komitmen investasi yang masuk ke Indonesia. “Tim marketing officer BKPM ditugaskan untuk mengawal 10 negara prioritas tersebut,” lanjutnya.

Sedangkan terkait dengan sektor, Franky menggarisbawahi kenaikan di industri manufaktur. Komitmen investasi di sektor manufaktur sebesar Rp 90 triliun atau tumbuh 164% dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Komitmen di industri manufaktur tersebut porsinya 43% dari total investasi yang masuk di seluruh sektor,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Niat Bayar Utang, FREN Rencanakan Rights Issue Tujuh Miliar Saham

JAKARTA-PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas
DBS Bank

Bank DBS Indonesia Siap Kawal Rencana Pemulihan Ekonomi Indonesia

JAKARTA-Indonesia siap meninggalkan 2021 dengan sejumlah torehan keberhasilan signifikan yang