Komunitas Olahraga Tangerang Beri Edukasi Mengatasi Serangan Jantung

Sunday 30 Sep 2018, 2 : 47 am
by
Komunitas olahraga Tangerang, mengikuti pelatihan pertolongan pertama korban serangan Jantung, di Edu Town, BSD Tangerang, Sabtu (29/9).

TANGERANG-Serangan jantung bisa menyerang siapa saja dimana saja. Pertolongan pertama yang tepat yang bisa diberikan kepada korban, akan menyelamatkan hidupnya. Namun jika diabaikan serangan ini juga berakibat serius bagi keselamatan jiwa orang yang terkena serangan tersebut.

Direktur Siaga Solusi Terpadu Ivan Muliadi berharap, ada edukasi lebih luas kepada masyarakat awam, terkait pertolongan kepada korban serangan jantung dan tersedak.

“Salah salah, korban yang tak cepat tertangani bisa meninggal dunia. Padalah jiwa sosial masyarakat kita tinggi untuk membantu sesama,” ucapnya di Edu Town BSD Tangerang Sabtu (29/9).

Menurutnya, kasus serangan jantung terjadi tanpa bantuan dan pertolongan pertama yang tepat, menjadikan serangan jantung sebagai penyebab pertama terbesar kematian di dunia. Padahal, jika disekitar orang terkena serangan jantung atau heart attack mengetahui cara menolongnya, kematian akibat serangan jantung bisa dihindari.

Sari Sri Mumpuni, Sp.JP (K), FIHA spesialis Jantung dan Pembulu Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro menerangkan, orang dengan heart attack bisa dibantu dengan melakukan Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP).

“Saat seseorang mengalami henti jantung ataupun heart attack, hal yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah bantuan dari orang yang ada disekeliling kita dengan cara CPR atau RJP yang baik dan benar,” ucap dia.

Namun sayangnya, masih banyak kalangan yang belum mengetahui dan memahami bagaimana melakukan RJP dengan baik dan benar.

“Jadi ketika menemui kasus seperti ini, kita hanya punya waktu 4 sampai 10 menit untuk menolong orang dengan serangan jantung (golden time). RJP atau bantuan hidup dasar ini bisa kita lakukan dengan mengkompresi atau menekan di dinding dada penderita untuk memastikan jalan nafas, kemudian rebahkan yang bersangkutan pada posisi nyaman dan bawa segera ke Rumah Sakit,” ucapnya.

Diterangkan dia, serangan jantung tiba-tiba ini memiliki beberapa ciri-ciri, seperti korban tidak sadarkan diri, korban tidak bernafas, diam saja.

“Maka kalau korban sedang beraktifitas tiba-tiba langsung terhenti. Kalau berdiri dia bisa terjatuh,” katanya.

Sari menerangkan, meski datang tiba-tiba, korban serangan jantung biasanya telah merasakan berbagai gejala berupa nyeri dibagian tengah dada yang menjalar ke rahang punggung dan hingga ke bagian lambung.

“Serangan jantung ini tidak mengenal usia, atau kegiatan apa yang sedang kita lakukan. Maka sebaiknya, saat usia menginjak 40 tahun sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan darah, kolesterol, gula darah,” kata dia.

Pertolongan pertama bagi korban serangan jantung, lanjut dia dengan memberikan kompresi ke bagian dada korban sebanyak 30 kali. Selanjutnya, bantuan nafas kepada korban juga bisa dilakukan.

“Kompresi 30 kali, bantuan nafas tapi kalau tidak mengenal orangnya jangan memberikan nafas buatan untuk menghindari penyakit menular dari korban,” pungkasnya. (Raja Tama)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

IHSG, bursa saham, sekuritas

IHSG Diprediksi Berbalik Melemah, Akumulasi BSDE, ASSA, ERAA dan BBNI

JAKARTA-Pada perdagangan Hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

8 Wilayah Tak Laporkan Penambahan Kasus Positif COVID-19

JAKARTA-Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah