Kondisi Global Pengaruhi Neraca Perdagangan Januari 2019

Saturday 16 Feb 2019, 6 : 31 pm
by

Truk pengangkut peti kemas melintas di kawasan NPCT1, Jakarta, Senin (12/3). NPCT1 berhasil mencatatkan akumulasi "throughput" satu juta Teus hanya dalam waktu satu setengah tahun dari dimulainya operasional komersial sejak Agustus 2016. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18.

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2019 mengalami defisit 1,16 miliar dolar AS, sedikit naik dari defisit bulan sebelumnya sebesar 1,03 miliar dolar AS. Defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan defisit neraca perdagangan migas akibat penurunan ekspor migas yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan impor migas.

“Sementara itu, defisit neraca perdagangan nonmigas tidak banyak berbeda dibandingkan dengan bulan sebelumnya ditunjang peningkatan ekspor nonmigas di tengah impor nonmigas yang masih kuat,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman di Jakarta, Jumat (15/2).

Menurutnya, defisit neraca perdagangan migas pada Januari 2019 tercatat sebesar 0,45 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar 0,28 miliar dolar AS. Defisit tersebut dipengaruhi penurunan ekspor migas dari 1,75 miliar dolar AS pada Desember 2018 menjadi 1,23 miliar dolar AS pada Januari 2019.

“Penurunan terutama terjadi pada komponen hasil minyak dan minyak mentah sejalan dengan penurunan volume ekspor dan harga minyak,” terangnya.

Dia mengatakan penurunan ekspor migas ini lebih besar dibandingkan dengan penurunan impor migas yang pada Januari 2019 tercatat 1,69 miliar dolar AS, turun 0,34 miliar dolar AS (mtm) dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya.

“Penurunan impor migas juga terjadi pada komponen hasil minyak dan minyak mentah, seiring harga minyak yang menurun,” terangnya.

Lebih lanjut, Agusman menjelaskan defisit neraca perdagangan nonmigas pada Januari 2019 tercatat sebesar 0,70 miliar dolar AS, tidak banyak berubah dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar 0,75 miliar dolar AS.

Kondisi ini dipengaruhi kenaikan ekspor nonmigas di tengah impor nonmigas yang stabil. Ekspor nonmigas tercatat 12,63 miliar dolar, naik sebesar 0,05 miliar dolar AS (mtm) dari capaian Desember 2018.

Ekspor nonmigas tersebut didominasi oleh komponen kendaraan dan bagiannya, mesin/peralatan listrik, serta besi dan baja. Sementara itu, impor nonmigas tercatat 13,34 miliar dolar AS, dimana kenaikan permintaan impor antara lain terjadi pada impor bahan kimia organik, plastik dan barang dari plastik, serta besi dan baja.

BI memandang perkembangan neraca perdagangan pada Januari 2019 tidak terlepas dari pengaruh pertumbuhan ekonomi global yang melandai dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun, di tengah permintaan domestik yang masih solid.

“Ke depan, BI dan Pemerintah akan terus berkoordinasi mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sehingga tetap dapat memperkuat ketahanan sektor eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Efek Sentimen Pelemahan Yen

JAKARTA-Pergerakan nilai tukar rupiah pada minggu kedua relative stabil dengan

Terminal 3 Bandara Soetta Selesai 2015

JAKARTA-Operator Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (AP II) benar-benar