Kontribusi Produk TPT Bagi Ekspor Sebesar USD 12,67 Miliar

Wednesday 19 Nov 2014, 8 : 05 pm
by
Menperin Saleh Husin didampingi Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat berdiskusi dengan Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno

SEMARANG – Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) merupakan salah satu komoditi andalan industri manufaktur dan salah satu penggerak pembangunan ekonomi nasional.

Hal ini dikarenakan industri TPT kontribusinya sangat signifikan dalam perolehan devisa ekspor dan penyerapan tenaga kerja, serta pemenuhan kebutuhan sandang dalam negeri.

Menteri Perindustrian Saleh Husin, industri TPT terus memberikan surplus pada neraca perdagangan dan memiliki peranan strategis dalam proses industrialisasi, karena produk yang dihasilkan mulai dari bahan baku (serat) sampai dengan barang konsumsi (pakaian jadi dan barang jadi) mempunyai keterkaitan antar industri maupun sektor ekonomi lainnya.

Selama periode tahun 2013 produk TPT memberikan kontribusi nilai ekspor sebesar USD 12,67 milyar atau meningkat 1,77% dibanding tahun sebelumnya.

Total ekspor produk TPT tersebut setara dengan 11,21% dari total ekspor non migas.

Sementara nilai investasi industri TPT sampai dengan triwulan III tahun 2014 sebesar Rp. 4,6triliun (PMA dan PMDN).

“Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka peningkatan daya saing merupakan kata kunci yang harus diperhatikan agar industri tekstil nasional dapat terus meningkatkan eksistensi baik di pasar domestik maupun internasional,” tegas Menperin.

Dia mengatakan prospek pertumbuhan Industri TPT semakin baik pada masa mendatang dikarenakan permintaan pasar di dalam negeri yang terus meningkat serta meningkatnya konsumsi dunia.

Pangsa pasar industri tekstil Indonesia saat ini hanya 2 % dari pasar tekstil dunia, sehingga peluang untuk memperluas pasar industri tekstil di pasar dunia masih sangat besar.

Peluang pasar ekspor tersebut terbuka bagi Industri TPT yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, desain yang up to date dan kemampuan pasok (lead time) yang cepat.

Nilai rata-rata ekspor TPT Indonesia terus meningkat sekalipun dari segi volume ekspor menurun. Hal ini menunjukkan bahwa produk TPT Indonesia terus mengalami peningkatan kualitas, yang pada akhirnya Indonesia bukan lagi sebagai produsen produk TPT low end product tetapi lebih ke high end product.

Kemenperin katanya telah melakukan beberapa upaya dalam pengembangan industri TPT hulu maupun hilir.

Upaya yang telah dilakukan adalah Program Restrukturisasi Permesinan Industri Tekstil dan Produk Tekstil yang telah berjalan sejak tahun 2007.

Program tersebut menjadi kebijakan prioritas Kementerian Perindustrian dengan memberikan potongan harga dan subsidi bunga bagi perusahaan TPT yang akan melakukan peremajaan mesin dan peralatannya.

Setelah dilakukan program restrukturisasi mesin pada Industri TPT sejak tahun 2007 sampai 2012, telah terjadi peningkatan investasi sebesar Rp. 9,9Triliun, penyerapan tenaga kerja sebesar 194.000 orang, peningkatan produksi sebesar 15 – 34%, penurunan konsumsi energi sebesar 5 – 9% serta terjadi pula peningkatan produktivitas sebesar 6 – 10%.

Seiring dengan meningkatnya kinerja industri TPT, terjadi pula peningkatan kebutuhan tenaga kerja sektor industri TPT baik untuk tingkat operator di bidang industri garmen maupun tenaga ahli di bidang industri TPT.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Jokowi Ajak Kadin Gaungkan Optimisme di Tengah Ketidakpastian Global

JAKARTA-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha yang tergabung

BTN-PUPR Genjot Kemitraan Pembangunan Rumah

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala N.