Kopi Flores Ramaikan Pencanangan Hari Kopi Internasional

Thursday 1 Oct 2015, 9 : 18 pm
by

JAKARTA-Indonesia menjadi salah satu negara yang menggelar perayaan resmi Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober 2015 ini.  Perayaan ini terbilang istimewa lantaran Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga dunia dan memiliki ragam produk terbaik.

Kopi Floes Bajawa juga ikut dipamerkan saat pencanangan Hari Kopi Internasional ini. Selain itu, juga disajikan jenis-jenis kopi antara lain Gayo, Solok, Lintong, Manglayang, Kayumas Estate, Blawan Estate, Pancur-Angkrek, Sumbing-Sindoro, Kintamani, dan Wamena Papua yang semuanya ialah jenis arabika.

Sementara untuk robusta yaitu, “Kaba Mountain” dari Bengkulu, Bangelan Estate, dan beragam kopi siap saji.

Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin menjelaskan pencanangan hari Kopi Internasional ini bertujuan untuk merayakan budaya kopi yang sudah mengakar di masyarakat Indonesi. “Acara ini memang dikemas dengan ngopi bareng, ini untuk semakin menggairahkan industri kopi dan meningkatkan produktivitas serta kualitas kopi nusantara,” kata Menperin meresmikan Pencanangan Hari Kopi Internasional di Indonesia di Kementerian Perindustrian, Kamis (1/10).

Selain itu jelasnya, hajatan ini juga digelar guna mempromosikan peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri dan mendongkrak ekspor produk kopi ke pasar internasional yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan seluruh rantai nilai perkopian Indonesia dari petani, industri sampai dengan penyedia jasa retail kopi.

Soal perayaan ini, sebelumnya banyak negara di dunia sebelumnya merayakan hari kopi nasional di berbagai tanggal sepanjang tahun. Lantas, pada Sidang International Coffee Organization (ICO) bulan Maret 2014, negara-negara anggota ICO sepakat mengatur perayaan pertama Hari Kopi Internasional pada tanggal 1 Oktober 2015 untuk membuat satu hari perayaan bagi pecinta kopi di seluruh dunia.

Turut berpartisipasi pada acara ini antara lain Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI), Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI), dan Asosiasi Kopi Luwak Indonesia (AKLI).

Selain dirayakan di Jakarta, perayaan Hari Kopi Internasional juga dilakukan di beberapa daerah mulai dari Aceh sampai dengan Papua oleh pemerintah daerah, pelaku usaha, komunitas dan pecinta kopi.

Menurutnya, aneka jenis kopi juga perlu untuk semakin dikenalkan kepada masyarakat Indonesia sendiri. “Mencoba jenis kopi juga turut menambah khasanah minuman khas Indoensia. Bukan hanya soal konsumsi tapi ada unsur pengalaman personal mencicip kopi Nusantara,” ujarnya.

 

Sementara itu, Dirjen Industri Agro Kemenperin, Panggah Susanto mengatakan pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri masih mempunyai prospek yang sangat baik. Pasalnya, konsumsi kopi masyarakat Indoneisa rata-rata baru mencapai 1,1 kg perkapita/tahun jauh dibawah negara – negara pengimpor kopi seperti USA 4,3 kg, Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, Belgia 8,0 kg, Norwegia 10,6 Kg dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun. “Industri kita baru mampu menyerap sekitar 35 persen produksi kopi dalam negeri dan sisanya sebesar 65 persen masih diekspor dalam bentuk biji. Artinya, peluang pengembangannya masih terbuka lebar,” ujarnya.

Dia berharap industri pengolahan kopi dapat melakukan diversifikasi produk kopi tidak hanya sebagai minuman tetapi dikembangkan dalam berbagai jenis produk lainnya seperti kosmetik, farmasi, essen makanan.

Komoditas Unggulan

Produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 741 kg biji kopi/Ha/tahun untuk Robusta dan 808 Kg biji kopi/Ha/Tahun untuk Arabika. Kopi merupakan komoditas ekspor unggulan yang merupakan penghasil devisa terbesar keempat setelah kelapa sawit, karet dan kakao dengan nilai devisa lebih dari USD 1,4 Miliar dan menyerap lapangan kerja lebih dari 1,89 juta KK.

Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam dengan produksi pada tahun 2014 sebesar  685 ribu ton atau 8,9 % dari produksi kopi dunia dengan komposisi 76,7% merupakan kopi jenis robusta dan 23,3% merupakan jenis arabika.

Ekspor produk kopi olahan tahun 2014 mencapai USD 332,24 juta atau meningkat9,9% dari tahun 2013 yang mencapai USD 302,12 juta. Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, RRC, dan Uni Emirat Arab.

Pada tahun 2014 nilai impor produk kopi olahan mencapai USD 102,71 Juta atau naik 0,18% dari tahun 2013 dengan nilai impor sebesar USD 102,52 Juta. Neraca perdagangan produk kopi olahan (ekspor dikurang impor) masih mengalami surplus sebesar USD 229,52 Juta.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Prabowo Dukung Peningkatan Kerja Sama Militer Bagi Stabilitas Kawasan

JAKARTA-Menteri Pertahanan Republik Inodnesia Prabowo Subianto, mendukung peningkatan Kerja Sama

Danamon Angkat 2 Komisaris Independen Baru

JAKARTA-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Danamon Indonesia,