Laba Bersih PermataBank Naik 26%

Wednesday 26 Feb 2014, 3 : 10 pm
by

JAKARTA-PermataBank mengumumkan  laba  bersih setelah pajak (konsolidasi – diaudit) sebesar Rp. 1,726  triliun  untuk  tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, meningkat 26%  year-on-year  (yoy)  dari  Rp. 1,368 triliun pada periode yang sama di tahun   2012   ditopang peningkatan  kinerja  operasional  selama  periode tersebut.

Total  pendapatan  operasional  PermataBank  naik  sebesar 12% yoy dari Rp. 5,929  triliun  di  tahun  2012  menjadi  Rp. 6,632 triliun pada tahun 2013 didorong  oleh  pertumbuhan  berkelanjutan pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan  berbasis  biaya  (fee  based  income).  Pendapatan bunga bersih tumbuh  10%  yoy menjadi Rp. 5,378 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang  kuat  dan  peningkatan  aset  produktif.   Sementara  itu  pendapatan berbasis  biaya  naik  19%  yoy  menjadi Rp. 1,254 triliun karena perbaikan kinerja   pada   pendapatan   biaya   terkait   trade  finance, FX  sales, Bancassurance dan Investment Services. “Dengan senang saya menyampaikan bahwa di tengah   kondisi   ekonomi  makro  yang  penuh  tantangan  di  tahun  2013, PermataBank   kembali  menunjukkan  kinerja  yang  kuat  di  seluruh  lini. Pencapaian  ini  menggarisbawahi  kekuatan  dari  model  perbankan kami dan mencerminkan   komitmen  kami  untuk  terus  memenuhi  kebutuhan  perbankan nasabah,   meningkatkan   pertumbuhan   Bank   dan  mendukung  perekonomian nasional,” ujar  Direktur Keuangan  PermataBank Sandeep Jain, di Jakarta, Selasa (25/2).

Penyaluran  kredit termasuk pembiayaan Syariah tumbuh 26% yoy (21% yoy bila tidak termasuk  dampak  dari  depresiasi  Rupiah) dari Rp. 94,4 triliun di tahun  2012  menjadi Rp. 118,8 triliun pada tahun 2013. Pembiayaan Syariah mencatat  pertumbuhan  yang kuat sebesar 61% yoy dari Rp. 7,4 triliun pada 2012  menjadi  Rp.  11,5 triliun pada 2013. Kredit tumbuh di hampir seluruh segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat di bisnis UKM dan kredit pada segmen  local  corporate  dan  middle market. Total aset mencapai Rp. 165,8 triliun, naik 26% yoy dibanding Rp. 131,8 triliun pada tahun sebelumnya.

PermataBank  juga  mencatat  basis  pendanaan  yang  kian beragam dan terus tumbuh. Dana pihak ketiga termasuk pendanaan Syariah meningkat 27% yoy (21% yoy  bila  tidak termasuk dampak dari depresiasi Rupiah) menjadi Rp. 132,8 triliun. Pendanaan Syariah mencatat peningkatan yang signifikan sebesar 63% yoy menjadi Rp. 11,8 triliun dari Rp. 7,2 triliun di tahun sebelumnya.

Bank  juga  menunjukkan  perbaikan  yang berkesinambungan dalam peningkatan kualitas  portofolio  kredit  dan  sistem manajemen risiko sebagaimana yang tercermin dalam  berbagai  indikator  utamanya.  Rasio Non Performing Loan (NPL)  Gross  dan Net membaik masing-masing menjadi 1,0% dan 0,3% dari 1,4% dan  0,4%  pada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan kemampuan Bank dalam menyeimbangkan   laju   pertumbuhan   kredit   dan  mempertahankan  prinsip kehati-hatian.

PermataBank  terus  mempertahankan  kontrol yang kuat di sisi biaya sejalan dengan pertumbuhan  pendapatan  sehingga menciptakan ruang untuk investasi berkelanjutan pada bisnis Bank. Pada tahun 2013, area-area utama investasi meliputi  pemasaran, memperluas  dan  mengoptimalkan  jaringan  distribusi cabang  di  kota-kota  yang  sedang  tumbuh,  meningkatkan kemampuan mobile banking  dan internet banking serta perbaikan produktivitas dan peningkatan sistem.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Serukan Langkah Global Tangani Dampak Perubahan Iklim

JAKARTA-Presiden Joko Widodo menyerukan sejumlah langkah luar biasa bagi upaya
Utang global bond ini jika terealisasi semuanya maka nilainya mencapai 536 triliun rupiah, itu dari global bond saja. Lalu bagaimana utang Pertamina sekarang yang nilainya sudah hampir 600 triliun rupiah.

Pemerintah Jokowi Bisa Amblas Oleh Perubahan Iklim

Oleh: Salamuddin Daeng Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati belum