Lewat Sampah Plastik, Manusia Jadi Mesin Pembunuh

Saturday 24 Nov 2018, 8 : 11 pm

JAKARTA-Kasus kematian ikan paus akibat memakan sampah plastik beberapa hari lalu di Wakatobi telah mengirimkan sinyal pesan bahwa biota laut memohon kebaikan. Bahkan meminta pertolongan dari manusia dan sekaligus menggugah kesadaran pada semua warga Indonesia agar buang sampah tidak sembarangan.

“Karena sampah berdampak langsung pada kematian paus , pada ekologi laut dan lingkungan yan rusak,” kata pakar hukum pidana Universitas Bung Karno (UBK) Azmi Syahputra dalam siaran persnya, Sabtu (24/11/2018).

Data dari koordinator konservasi spesies Martitim WWF Indonesia, Dwi Suprapti dan keterangan pers Menteri Kelautan Republik Indonesia beberapa saat lalu ditemukan fakta sampah seberat 5,9 kg dalam perut ikan paus tersebut . Yang terdiri dari botol, kantong, sandal, gelas plastik dan tali rapia. “Bahaya dari plastik ini karena sifatnya yang tidak terurai, bahkan sampai ratusan tahun,” tambahnya.

Fakta ini adalah wujud nyata perilaku buruk manusia. Limbah plastik yang dibuang warga yang tinggal di daratan yang akhirnya bermuara kelaut. “Sampah laut itu sebahagian besarnya berasal dari daratan dan ulah manusia yang berdampak kerusakan alam dan biota laut yang tidak dapat diperbaiki,” ungkap Ketua Alpa.

Jika manusia masih membuang sampah plastik sembarangan, katanya, artinya manusia itu sendirilah yang jadi masalah utamanya. “Terkesan manusia itu menjadi sumber “penyakit”, alias menjadi mesin pembunuh bagi biota laut dan lingkungan,” terangnya.

Ini berarti Undang Undang no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan peraturan daerah tentang sampah yang dimiliki setiap daerah belum efektif penegakannya. Karena itu perlu segera direvisi atau disosialisasikan secara lebih masif.

“Serta maksimalkan ancaman denda agar masyarakat lebih sadar dengan bahaya sampah khususnya sampah plastik yang berdampak langsung lada lingkungan dan biota laut,” pungkasnya. ***

Don't Miss

DPD Tolak Pemerintah Tambah Utang Baru

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menegaskan pihaknya belum tentu mengizinkan penambahan

Kemenperin Proaktif Cegah Penyebaran Covid-19

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mencegah penyebaran Covid-19 yang disebabkan