Lindungi Akses Obat Murah Untuk Menjamin Hak Atas Kesehatan Rakyat

Saturday 16 Mar 2019, 7 : 01 pm
by
ilustrasi

Monopoli Obat ARV dan Utilisasi TRIPs Flexibilities

Sementara itu nasib pasien penderita penyakit menular yang sangat bergantung dengan akses obat-obatan melalui program pemerintahpun tidak lebih baik. Seperti misalnya untuk kasus penyakit HIV/AIDS yang mengalami krisis ketersedian obat ARV untuk ODHA. Penyebabnya adalah keterlambatan pengadaan obat ARV akibat adanya dugaan korupsi karena adanya perbedaan harga yang cukup tinggi antara obat yang dibeli pemerintah dan beredar di pasaran.

“Kemudian kasus dugaan korupsi ini juga membuktikan adanya praktek monopoli beberapa produsen obat ARV di Indonesia,” imbuhnya.

Pasien membutuhkan calon capres yang peduli dan berani untuk mengutilisasi mekanisme TRIPs Flexibilities.

Menurut Aditya Wardhana Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), hal tersebut dilakukan dengan mengeluarkan kembali Perpres Nomor 76 Tahun 2012 terkait penggunaan paten oleh pemerintah. Caranya dengan memperluas cakupan perpres ini guna memasukkan obat-obatan life saving yang esensial lainnya tidak hanya obat Antiretroviral (ARV).

“Sehingga memastikan akses pasien kepada obat-obatan yang berkualitas bisa lebih terjangkau harganya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Formappi: Ada Agenda Tersembunyi KPU DKI Jakarta

JAKARTA-Rencana KPU DKI Jakarta menerbitkan diskresi untuk mengatur pelaksanaan kampanye

Dapat Reward, Banyuwangi Peroleh Insentif Daerah Rp75 Miliar

BANYUWANGI- Kementerian Keuangan mengucurkan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp75