DEPOK – Ketua LSM KAPOK Kota Depok Kasno terus mendukung Polres Depok mengungkap kasus dugaan korupsi berkaitan pelebaran Jalan Nangka, Sukamjau, Tapos, Depok, Jawa Barat yang diduga melibatkan sejumlah pejabat terkait.
“Kami meminta dan mendukung Reskrim Khusus (Reskrimsus) Polres Depok terus menyelidiki serta memanggil sejumlah saksi terkait kasud jalan nangka yang merugikan negara miliaran, “ujarnya saat dikonfirmasi Akurat.Co. Selasa (24/4).
Dijelaskan Kasno pemeriksaan dan penyelidikan kasus dugaan korupsi dana pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan Raya Nangka, Sukamaju, Tapos memang sempat terhenti beberapa bulan lalu sehingga sempat menghilang dari pemantauan.
“Kami berharap kasus ini segera tuntas karena selama ini beliau itu dianggap kebal hukum. Maka kami serahkan bukti baru kemarin agar polisi bisa memiliki bukti yang akurat,” katanya.
Seperti diketahui kasus dugaan korupsi pelebaran Jalan Raya Nangka, Sukamaju, Tapos yang mencapai Rp 10 miliar kini dalam penangganan Polres Depok termasuk pemanggilan sebagai saksi mantan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail sertelah sekitar 33 saksi lain telah dimintai keterangan pihak Polres Depok.
Menurut dia, semua tidak ada yang kebal hukum jadi harus mengikuti aturan yang berlaku termasuk mantan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail yang dimintai keterangan berkaitan dengan kasus pelebaran jalan yang diduga merugikan Negara mencapai lebih Rp 10 miliar.
“Kami datang ke Polres Depok untuk memberikan dukungan serta data tambahan dari warga sekitar yang terkena proyek pelebaran jalan tersebut,” tuturnya.
Kasus ini harus dibuka seterang-terangnya sehingga semua permasalahan di Kota Depok khususnya kasus dugaan korupsi dana APBD tahun 2014/2015 yang tengah ditangani pihak Polres Depok dapat secepatnya dilimpahkan ke Tipikor Kejati Bandung atau Kejaksaan Negeri (kejari) Depok.
Diketahui pada senen (23/4) kemarin LSM KAPOK mendatangi Kantor Kepolisian Resor Kota Depok dalam rangka memberikan data tambahan terkait bukti baru dugaan korupsi jalan nangka.
