Mahfud : Ada Gerakan Bunuh Karakter Loyanis Anis

Tuesday 17 Apr 2018, 5 : 36 pm
kompas

JAKARTA-Belum lama ini beredar soal tulisan dalam bentuk power point dengan judul ‘Mewaspadai Gerakan Mengkudeta PKS’ yang menjelaskan adanya kubu Orang Sana (Osan) sebagai loyalis Anis Matta dan Orang Sini (Osin) pendukung Muhammad Sohibul Iman.

Parahnya, juga ditulis cara rekrutmen anggota Osan maupun sumber dana dan kejahatan yang yang dilakukan. Bahkan kejahatan itu dinamai Gerakan 30 Syaikh Pemimpin Kelompok Sebelah (G30S-PKS). “Ya, saya juga sempat baca. Sudah beberapa hari belakangan tulisan dalam bentuk powerpoint itu beredar di beberapa kalangan kader PKS. Saya sempat kaget,” kata Mantan Ketua Komisi I DPR di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Disebutkan juga Daftar Osaniyyun yaitu daftar orang-orang Anis Matta dibagi dalam beberapa lapisan. Hanya saja di dokumen tersebut hanya ditulis orang-orang Anis Matta di lapis pertama. Lapis kedua ditulis inisial. Mengantisipasi gerakan Anis Matta, langkah yang diambil di antaranya membersihkan calon legislatif, calon Kepala Daerah dan pembersihan struktur.

Lebih jauh kata anggota Komisi IV DPR, power point itu terkait kontestasi diam-diam tapi keras di internal PKS dalam perkara pencapresan. Bahkan Mahfuz melihat, ini sebagai bentuk pembunuhan karakter.

Selain itu, kata Mahfuz, isu kudeta di internal PKS sudah usang karena sudah beredar beberapa tahun lalu. Bahkan beberapa orang sempat mendatangi Anis dan mendorong membuat partai baru. Namun, dorongan itu ditolak Anis Matta.

Jadi, kata anggota Komisi IV DPR RI ini, isu kudeta sudah sejak beberapa tahun lalu beredar. Bahkan akhir 2015 lalu ada beberapa orang mendatangi Anis Matta dalam dua waktu berbeda mendorong untuk membuat partai baru. Tapi ditolak.”Menjelang penentuan capres atau cawapres untuk dimajukan pada Pilpres tahun depan, hal itu diramaikan lagi. Bahkan dihembuskan Anis bakal membuat partai baru untuk menempung seluruh loyalisnya,” terangnya.

Melihat tulisan di dokumen, Mahfuz yang cukup lama di Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan dan keamanan serta luar negeri menyebut bahwa itu adalah gaya operasi intelijen.

Namun, Mahfudz mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan berita seperti itu. “Kalau kita simak, tulisan tersebut itu pola dan gaya operasi intelijen. Saya tidak tahu siapa yang membuat dan sengaja menyebarkan,” kata Mahfuz.

Sekarang ini, info yang Mahfuz dengar kalau di PKS ada orang-orang tertentu yang dilatih dan ditugaskan melakukan kerja ala intelijen. Tapi intelijen ke dalam, bukan keluar. “Moga saja bukan dari mereka tulisan itu. Mosok iya sesama kader tega melakukan fitnah. Namun, hal itu sudah jelas bertujuan untuk pembunuhan karakter terhadap loyalis Anis,” demikian Mahfuzd Siddiq. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Merisaukan Meningkatnya Pengangguran Milenial Terdidik

JAKARTA-Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Bidang

Gubernur Lemhanas Lapor Pajak Online dengan E-Filing

JAKARTA-Setelah sejumlah pejabat Negara menyampaikan laporan pajak melalui e-filing,  kini