Mahfud Ajak NU dan Muhammadiyah Bersatu

Monday 16 Jul 2018, 1 : 19 pm

JAKARTA-Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mohammad Mahfud MD mengajak umat Islam untuk bersatu dan menghindari adu domba. Sebab, banyak pihak yang menghendaki umat Islam Indonesia yang memang terdiri dari beragam kelompok dan organisasi ini terpecah lewat berbagai cara. Salah satunya lewat media sosial.

“Di zaman teknologi informasi seperti sekarang ini, banyak sekali berita bohong atau hoax yang arahnya mengadu domba kelompok yang satu dengan yang lain. Utamanya kelompok-kelompok masyarakat Islam yang menjadi sasaran,” ujar Mahfud saat diundang dalam acara silaturahmi dan halal bi halal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah se-Kabupaten Kendal di Gedung DPRD Kendal, Jawa Tengah (15/07/18).

Sekadar informasi, acara halal bi halal ini berlangsung sangat menarik. Acara ini dibuka dengan paduan suara SMA Muhammadiyah Weleri Kendal ya h menyanyikan Mars NU. Sementara paduan suara SMA Maarif Kangkung Kendal menyanyikan Sang Surya, Mars Muhammadiyah.

Melihat keharmonisan dua organisasi besar ini, Mahfud terenyuh dan mengapresiasi. Bekas Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengingatkan, dua pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia ini, yakni KH Hasyim Asyhari dan KH Ahmad Dahlan adalah tokoh yang bersahaja. Keduanya sama-sama pernah nyantri di guru yang sama, Syaikhona Kholil Bangkalan dan pernah belajar bareng di Makkah.

Kedua guru bangsa ini, meskipun berbeda pemikiran, tak pernah ada konflik. Bahkan, keduanya sama-sama bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat organisasi yang dibentuknya. Untuk itu, Mahfud meminta warga NU dan Muhammadiyah bersatu sebagai sesama muslim dan bersatu sebagai sesama anak bangsa sesuai yang dicontohkan oleh kedua pendiri organisasi ini.

“Karenanya, belajarlah kepada beliau berdua. Berbeda organisasi namun tetap memiliki tujuan yang sama, yakni kebaikan bangsa,” tambah Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) ini.

Indonesia, diingatkan Mahfud, dibangun oleh kebersamaan dan gotong royong. Masyarakatnya dikenal harmonis dan saling menghargai perbedaan. Sayang, akhir-akhir ini mulai terkoyak. Dia pun mengajak publik, terutama umat Islam sebagai mayoritas, mengembalikan Indonesia ke jati diri yang sesungguhnya.

“Kita itu masyarakat yang penuh keramahan, bukan kemarahan. Kita itu sejatinya masyarakat yang saling menghargai hak orang lain. Ini juga dicontohkan Nabi Muhammad ketika mendirikan negara Madinah, yang melindungi hak-hak warga non muslim,” terang Mahfud.

Kader NU yang Diterima Kelompok Lain

Mengenai banyaknya pihak yang meragukan ke-NU-an Mahfud, dalam kesempatan terpisah, Rais Syuriah PCNU Bantul KH Abdul Kholiq Syifa’ sepakat bahwa tokoh NU harus memimpin bangsa ini. Nah, dalam hal ini, dia menilai, Mahfud MD adalah tokoh NU yang mempunyai visi yang jelas dalam berbangsa dan bernegara. Kelebihan Mahfud, sebagai kader NU, dia tetap diterima di kalangan organisasi Islam lain bahkan non Islam. “Beliau termasuk tokoh NU yang diterima semua kalangan di luar NU. Berbangsa dan bernegara butuh sosok seperti ini,” ungkap KH Kholiq dalam sebuah Halaqoh di Yogyakarta.

Sementara itu, KH Dr Shofiyullah Muzammil juga mengakui, Mahfud adalah tokoh NU yang selain memiliki kerangka Aswaja yang jelas, juga bervisi kemaslahatan bangsa serta terus menjaga NKRI. “Bahkan Pak Mahfud ini sudah NU sebelum lahir, karena dia orang Madura,” canda Kiai Shofiyullah yang juga Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta.

Sedangkan KH Ahmad Badawi Basyir heran dengan pihak yang meragukan ke-NU-an Mahfud MD. “Dalam mata kepala saya, banyak orang Nahdliyin yang tidak terima jika Prof. Mahfud MD tidak dianggap NU. Suka atau tidak suka, akan kami bela. Beliau ini NU tulen,” tandasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jaga Stabilitas Rupiah Lewat Dual Intervensi

JAKARTA-Guna menjaga stabilitas nilai rupiah, Bank Indonesia mengaku telah melakukan

Pemerintah Harus ‘Kepala’ Bukan ‘Ekor’ Komunikasi dan Informasi

Oleh: Emrus Sihombing Penyaluran bantun sosial (Bansos), merupakan bagian strategis