Makanan Olahan Indonesia Tembus Pasar Amerika Latin

Wednesday 13 Aug 2014, 7 : 54 pm
by

TANGERANG-Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan ekspor Indonesia dengan memfasilitasi kegiatan misi pembelian antara perusahaan dari Meksiko dan Kolombia dengan PT. Mayora Indah Tbk di Tangerang dan Jakarta. Kegiatan misi pembelian ini merupakan salah satu upaya dalam pengembangan ekspor yang dilakukan oleh Kemendag.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak, mengapresiasi kerja sama yang dilakukan antara PT Mayora Indah Tbk. dengan perusahaan-perusahaan dari Amerika Latin tersebut. “Kesepakatan ini menunjukkan keseriusan mereka (PT. Mayora Indah Tbk.) untuk memperluas dan memperbesar pangsa pasar,” ujarnya saat menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan antara PT. Mayora Indah Tbk. dengan Galletas Juanita SA. de. CV. dari Meksiko di Tangerang, Rabu (13/8).

Sekedar catatan, pada 2013, total ekspor produk makanan olahan Indonesia mencapai nilai USD 4,6 miliar dengan tren positif sebesar 15,43% dalam lima tahun terakhir. Ekspor terbesar makanan olahan Indonesia adalah ke Amerika Serikat, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Republik Rakyat Tiongkok. Untuk periode Januari-Mei 2014 nilai ekspor makanan olahan mencapai USD 2,15 miliar, atau mengalami peningkatan 16,27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor makanan olahan Indonesia ke Meksiko selama Januari-Mei 2014 mencatat nilai USD 5,56 juta atau meningkat sebesar 29,27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara ekspor makanan olahan ke Kolombia masih sangat kecil. Dalam periode Januari-Mei 2014, nilai ekspor makanan olahan hanya senilai USD 173 ribu.

Menurut Nus, target kerja sama dengan Meksiko bernilai USD 1 juta untuk produk permen kopi dan biskuit selama 12 bulan, terhitung Oktober 2014 hingga Oktober 2015. Sementara kerja sama dengan Sweet Brands SAS dari Kolombia ditargetkan mencapai USD 255,5 ribu untuk produk wafer stick, butter cookies, dan biskuit selama setahun sejak September 2014 hingga Agustus 2015. PT. Mayora Indah Tbk., telah sejak lama melihat potensi pasar di wilayah Amerika Latin.

Pada awal 2013, jelasnya kegiatan working group diadakan dengan menggandeng lembaga penelitian setempat untuk melihat preferensi konsumen terhadap produknya. Selain itu, dilakukan product sampling untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya di beberapa pusat kegiatan jual beli agar produk terjual lebih cepat dan pembelian dari mitra dagang dapat meningkat. “Upaya diversifikasi pasar terus dilakukan dengan menggenjot kinerja ekspor ke pasar nontradisional. Melalui kegiatan ini, diharapkan target ekspor makanan olahan senilai USD 4,9-5 miliar pada 2014-2015 dapat tercapai, atau tumbuh 10,5%-11,5% pada periode yang sama,” ucapnya.

Melambatnya perekonomian negara di beberapa wilayah dunia membuat pemerintah, dalam hal ini Kemendag, perlu melakukan terobosan baru untuk meningkatkan kinerja ekspor dengan cepat melalui penetrasi pasar. Misi pembelian merupakan salah satu kegiatan promosi untuk membantu dunia usaha dengan mendatangkan calon buyers ke Indonesia untuk melakukan kesepakatan atau transaksi dagang dalam rangka ekspor. “Upaya ini tentu saja tak lepas dari bantuan dan kerja sama perwakilan kami di luar negeri, Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Dalam hal ini, kami berterima kasih kepada ITPC Meksiko dan ITPC Chili yang telah membantu misi pembelian ini,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Antisipasi Calon Tunggal di Pilpres 2019

JAKARTA-Presiden Joko Widodo belum mengambil sikap apapun terkait dengan masih

Kemenpar Dorong Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di NTT

KUPANG-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Provinsi Nusa