Makin Berat, Pertumbuhan Perbankan Syariah

Thursday 6 Mar 2014, 1 : 22 pm

JAKARTA-Tampaknya hajat demokrasi Pemilu 2014 membuat industri perbankan syariah makin kalang kabut. Apalagi target pesimis 2013 lalu, pertumbuhan aset perbankan syariah Rp 250 triliun tidak tercapai. “Target aset sekitar Rp 250 triliun hanya mencapai Rp 244 triliun padahal target pesimis,” kata Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edy Setiadi di Jakarta, Kamis (6/3/2014).

Makin beratnya tekanan itu, kata Edy, ditambah lagi ketidakpastian ekonomi global yang masih membayangi bakal berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah di dalam negeri. Lebih jauh kata Edy, kondisi perekonomian global juga berdampak pada pertumbuhan aset perbankan syariah tahun ini masih bakal melambat yang ditargetkan di angka pesimis Rp 257 triliun. “Pertumbuhan ekonomi melambat tahun ini sehingga pertumbuhan syariah menurun. Target pesimis tahun ini Rp 257 triliun,”

Selain kondisi perekonomian yang memang belum stabil, kata Edy, tidak tercapainya target pertumbuhan aset tahun lalu disebabkan adanya perlombaan antar bank untuk meningkatkan permodalan melalui kategori BUKU 1 hingga 4. “Target tahun lalu nggak tercapai karena pertumbuhan ekonomi yang melambat dan perlombaan antar bank termasuk kategorisasi buku 1-4 dan aturan baru yang mempercepat untuk akselerasi bidang permodalan,” terang dia.

Ke depan, kata dia, perbankan syariah perlu didorong untuk meningkatkan jumlah jaringan tidak hanya kantor cabang tapi juga melalui jaringan yang ada di induknya. “Ini ke depan harus berbeda pendekatannya jadi induk harus suntik modal ke anak usahanya atau ke syariah selain itu perlu tambah jaringan,” pungkasnya. **cea

Don't Miss

BTPN Fokus Garap Pasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah

JAKARTA- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus memfokuskan

Dinasti Jokowi, Kawinkan Prabowo- Gibran, Lalu Nanti Kaesang

JAKARTA-Direktur Rumah Politik Indonesia  Fernando EMaS mengungkap sinyal jahat dibalik