Materi Sekolah Di Kota Pangkalpinang Berstandar ASEAN

Sunday 7 Aug 2016, 2 : 25 pm

JAKARTA-Walikota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Muhammad Irwansyah melakukan gebrakan yang luar biasa guna memajukan pendidikan di daerahnya.

Selain menyediakan akses internet gratis untuk seluruh sekolah dari TK hingga SMA/SMK, para siswa sudah mulai mengerjakam soal-soal berstandar ASEAN.
Selain itu, walikota mulai menerapkan sistem e-office untuk urusan administrasi internal.
“Ide ini muncul pada Oktober 2015 sebagai inovasi untuk urusan administrasi agar persoalan surat menyurat bisa berjalan dengan cepat tanpa terkendala tempat dan waktu,” kata Walikota Irwansyah dalam rilis yang diterima di Jakarta.

E-office merupakan aplikasi yang dibuat untuk urusan kantor, dalam hal ini surat menyurat.

Dengan adanya e-office, surat-surat yang masuk ke Disdik Kota Pangkalpinang dapat segera diproses dan tidak menumpuk lama. “Jadi kami bisa disposisikan surat hanya melalui aplikasi di smartphone. Sehingga cepat dan bisa dilakukan di mana saja. Misalnya saya sedang tugas ke Jakarta, Kabid saya ke Medan, lalu kasie ke Palembang, tetap tidak masalah, pekerjaan tidak terhambat,” kata dia.

Setiap surat yang masuk ke Disdik discan kemudian diupload di aplikasi e-office. Staf administrasi lalu mengirimkan surat tersebut kepada bidang terkait, yang kemudian diteruskan ke atasan mereka hingga ke pimpinan tertinggi yakni Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan. Jika ada revisi, kadis, kabid atau kasie dapat mengembalikan surat tersebut ke jajaran di bawahnya untuk diperbaiki. “Dengan sudah berjalannya aplikasi e-office di dinas pendidikan, saya akan menggunakan program tersebut untuk semua dinas di Pemerintah Kota Pangkalpinang,” kata Irwansyah.

Kepala Dinas Pendidikan Pangkalpinang, Edison Taher mengatakan, saat ini semua sekolah di Pangkalpinang sudah tersambung internet.
“Ada 178 sekolah di Pangkalpinang dari TK hingga SMA/SMK baik negeri maupun swasta. Semua sekolah telah memanfaatkan koneksi internet yang disediakan Disdik. Baru Pangkalpinang yang seperti ini,” kata Edison.

Standar ASEAN

Sejak saat itu, sistem pembelajaran di Kota Pangkalpinang mulai bergeser ke IT. Masing-masing sekolah telah memiliki website yang dikelola oleh guru.
Para siswa kalangan SMA/SMK mulai mengerjakan soal-soal melalui aplikasi pendidikan seperti Edmodo, Seameo dan Seamolec yang soalnya dibuat oleh guru-guru dari negara lain di ASEAN.

Para siswa ada yang mengerjakannya dengan komputer sekolah, laptop atau smartphone. Mata pelajaran yang pernah diujikan adalah matematika dan ilmu pengetahuan alam.
“Siswa kita bisa mengikuti. Artinya pelajar di Pangkalpinang tidak kalah dengan pelajar di ASEAN,” kata Edison.

Atas inovasi-inovasi itu, pada tahun 2010 Disdik Kota Pangkalpinang meraih rekor Muri sebagai pemrakarsa dan penyelenggara internet secara serentak dengan peserta terbanyak.
Kemudian pada tahun 2014, Walikota Pangkalpinang M Irwansyah meraih penghargaan Anugerah Kihajar dari Kemendikbud untuk kategori implementasi terbaik dalam pendayagunaan TIK. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tahun 2019, DMO Batubara 20-25%

JAKARTA-Kebijakan pemanfaan batubara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO)

Portugal Siap Bantu Indonesia Masuk Pasar Afrika

BALI-Portugal siap untuk menjadi hub Indonesia untuk meningkatkan akses pasar