Menperin Dorong Pemerataan Industri ke Seluruh Indonesia

Monday 4 May 2015, 9 : 24 pm
by

SULTENG-Menteri Perindustrian Saleh Husin kembali melakukan kunjungan kerja ke kawasan timur Indonesia. Kunjungan tersebut dalam rangka mendorong percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya ke luar pulau Jawa.

Kali ini, Menperin didampingi Direktur IKM Wilayah III Kemenperin Endang Suwartini dan Direktur Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah II Kemenperin Budhi Setyanto menyempatkan untuk berdialog dengan para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kantor Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Senin (4/5).

“Dengan terselenggarakannya temu usaha dalam rangka pemberdayaan IKM di Kabupaten Parigi Moutong ini, maka marilah kita petakan sejumlah tantangan mendasar yang dihadapi dalam memajukan dan mengembangkan sektor IKM di kabupaten ini. Semoga temu usaha ini juga dapat memberikan manfaat dan pemikiran yang konstruktif bagi pengembangan ekonomi dan industri nasional,” tuturnya.

Sebagai salah satu upaya untuk memajukan industri di kawasan timur Indonesia, Menperin terus mendorong pengembangan potensi IKM di Kabupaten Parigi Moutong melalui pemanfaatan potensi sumber daya alam yang melimpah berupa rumput laut, perikanan dan kakao. “Adanya rencana pembangunan jalan lingkar luar tol Palu-Parigi, menjadi suatu peluang bagi sektor industri di Kabupatan Parigi Moutong untuk dikembangkan sebagai sentra IKM di sepanjang jalur tersebut,” katanya.

Demikian pula dengan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, diharapkan kegiatan industri di Kabupaten Parigi Moutong, khususnya sentra IKM dapat berperan sebagai pemasok bahan antara untuk industri hilir di dalam KEK Palu. “Harapan kami bahwa IKM di Kabupaten Parigi Moutong dapat tumbuh dengan memanfaatkan peluang dari pembangunan infrastruktur dan pengembangan KEK di Palu,” ujarnya.

Dia meyakini bahwa IKM dapat menjadi penggerak perekonomian daerah terutama untuk masyarakat golongan menengah ke bawah.

Beberapa indikator ekonomi nasional terlihat adanya ketimpangan kontribusi dari Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dan Sulawesi terhadap perekonomian nasional. Bahkannilai tambah sektor industri non-migas nasional di kawasan timur Indonesia masih relatif sangat kecil sekitar 2,78 persen, dibandingkan kontribusi dari pulau Jawa sebesar 72,78 persen serta Sumatra dan Kalimantan sebesar 24,44 persen.

Oleh karena itu, arah kebijakan yang diambil oleh Kementerian Perindustrian dalam upaya percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan industri di luar pulau Jawa, dilaksanakan melalui pembangunan perwilayahan industri dan penumbuhan populasi industri dengan target penambahan sebanyak 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50 persennya tumbuh di luar Jawa, serta penambahansebanyak 20 ribu unit industri kecil. Sejalan dengan itu, dilakukan juga peningkatan daya saing dan produktivitas, khususnya peningkatan nilai ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja. “Pemerintah berharap dengan terbangunnya tujuh kawasan industri baru dan 11 sentra industri kecil menengah di Kawasan Timur Indonesia akan berdampak pada terserapnya tenaga kerja sebanyak 600.000 tenaga kerja dan masuknya investasi sebesar Rp 155 triliun,” tegasnya.

Menurutnya, IKM memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, selain sebagai sektor penyerap tenaga kerja, IKM juga berkontribusi mendistribusikan hasil-hasil pembangunan di Indonesia sehingga mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. “IKM terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, dimana pada saat itu industri besar banyak yang mengalami kelumpuhan. Selain itu, dalam kenyataannya sebanyak 50 persen tenaga kerja di Indonesia terserap oleh sektor IKM,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

ITS-Dishub Jatim Berangkatkan Mudik Bareng Gratis

SURABAYA-Memasuki penghujung Ramadan, suasana mudik lebaran nampak mulai ramai. Tak

Pelaku UMKM Harus Manfaatkan Perdagangan Sistem Elektronik

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong para pelaku Usaha Mikro,