JAKARTA-Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengungkapkan, terdapat kenaikan penggunaan sepeda motor untuk mudik pada Lebaran 2019/1440 H.
“Untuk penggunaan sepeda motor dari jalur pantura di sekitar Balonggandu ada peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu,” ujar Dirjen Budi, Senin (3/6).
Lebih lanjut dia menjabarkan, pada H-7 (29 Mei) terdapat kenaikan 127 persen dengan rincian :
-2018 sebanyak 42.556 unit
– 2019 terdapat 96.627 unit.
Sementara H-6 (30 Mei) naik 138 persen dengan rincian:
– 2018 sebanyak 34.838 unit
– 2019 sebanyak 83.128 unit
“Namun pengguna bus tidak begitu tinggi karena banyak masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi,” kata Dirjen Budi.
Meski demikian, Dirjen Budi mengatakan, untuk angka kecelakaan tahun ini tergolong menurun. Data kecelakaan dibandingkan 2018 di hari yang sama, menurun sangat tajam.
Di 2018 bisa sampai dengan 1.911 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 691 orang. Tapi selama 2019 ini yang tercatat di posko kami kecelakaan sejumlah 220 kasus dengan korban meninggal dunia 90 orang.
“Ini terjadi penurunan tajam sampai 88 persen,” ujarnya.
Menurut Dirjen Budi, hal tersebut ada korelasi yang signifikan antara mudik gratis dengan penggunaan bus, karena di luar mudik gratis itu terjadi penurunan (pengguna bus), tapi dengan kendaraan pribadi mengalami peningkatan.
“Sepeda motor secara umum ada peningkatan cukup tinggi dibanding 2018, saya kira karena banyak masyarakat yang sudah menguasai penggunaan motor, namun kita harapkan tidak dipakai selama mudik. Tapi walaupun pengguna sepeda motor cukup banyak, tapi angka kecelakaan tidak begitu tinggi,” kata Dirjen Budi.
Dirjen Budi berharap, kampanye yang dilakukan pihaknya mengenai mudik tanpa sepeda motor dapat dipatuhi pemudik.
“Sepeda motor ini moda transportasi yang paling berbahaya dan rawan kecelakaan, jadi diharapkan masyarakat tidak ada lagi yang memaksakan diri naik motor untuk mudik,” ujar Dirjen Budi.
