Momentum Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga

Tuesday 5 Nov 2019, 7 : 32 pm
by
Peluncuran Buku “Realizing Indonesia’s Economic Potential” yang diselenggarakan Bank Indonesia bekerjasama dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
Gubernur BI, Perry Warjiyo

JAKARTA-Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang makin melambat. Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2019 tumbuh 5,02% (yoy), relatif sama dengan capaian pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,05% (yoy).

“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh permintaan domestik yang tetap terjaga dan kinerja sektor eksternal yang membaik di tengah permintaan global dan harga komoditas global yang menurun,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko di Jakarta, Selasa (5/11).

Menurutnya, ekspor pada triwulan III 2019 tercatat tumbuh positif menjadi 0,02% (yoy), lebih baik dibandingkan kinerja pada triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,98% (yoy). Sementara itu, kinerja impor mengalami kontraksi 8,61% (yoy), lebih dalam dari kinerja pada triwulan sebelumnya yang terkontraksi 6,78% (yoy).

“Bauran kebijakan BI dan Pemerintah yang telah ditempuh guna mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan turut mendukung perbaikan kinerja sektor eksternal tersebut, terutama ekspor neto migas,” urainya.

Di sisi lain, jelasnya permintaan domestik tetap terjaga, terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat pada triwulan III 2019 sebesar 5,01% (yoy). Di samping itu, investasi tumbuh ditopang oleh kinerja investasi bangunan yang tumbuh sebesar 5,03% (yoy).

Dari sisi produksi, beberapa lapangan usaha (LU) yang tumbuh lebih tinggi adalah: LU pertambangan dan penggalian di sektor primer, LU industri pengolahan di sektor sekunder, serta LU perdagangan besar dan eceran, LU transportasi dan pergudangan, dan LU jasa keuangan dan asuransi di sektor tersier.

“BI memandang kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan III 2019 tetap positif di tengah kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan. Koordinasi BI dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Di dalam hukum pidana, perbuatan memasukan keterangan tidak benar ke dalam suatu Perjanjian atau Dokumen atau Akta Otentik, dikualifikasi sebagai tindak pidana

FAPP: Waspadai Tafsir Sesat Rizal Ramli Cs Atas Pernyatan Pangkostrad

JAKARTA-Pernyataan Pangkostrad Letjen TNI AD Dudung Abdurachman, soal himbauaun agar

Uni Eropa Promosikan Buah Persik Kalengan Berkualitas Tinggi

HANOI– Dalam kampanye bertajuk “Peach Flavours Asia”, Uni Eropa bertujuan