Naikan Dana Investasi Guna Dongkrak Pasar Modal

Thursday 17 Oct 2013, 7 : 56 pm
Untuk target pencatatan Efek baru di 2022 adalah sebanyak 68 Efek, yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi baru dan pencatatan efek lainnya yang meliputi ETF
Ilustrasi

JAKARTA-Untuk mendongkrak gairah investasi di pasar modal, dana investasi Bursa Efek Indonesia pada 2014 perlu dinaikkan menjadi Rp103,81 miliar (15,85 %)  dibanding 2013 yang hanya sebesar Rp89,61 miliar.

“BEI senantiasa melakukan inisiatif-inisiatif strategis untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas pasar,” kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito di Jakarta, Kamis,(17/10).

Menurut Ito, kenaikan dana investasi itu seiring dengan langkah BEI yang akan melakukan investasi strategis baru di bidang teknologi informasi, yakni pada sistem perdagangan, sistem edukasi pasar modal untuk pengembangan pasar, sistem pelaporan emiten, dan sistem perkantoran yang terintegrasi.

Lebih jauh kata Ito, sistem informasi teknologi itu pihak BEI akan mengembangkan “Trading System Testing Tools” sebesar Rp5,32 miliar, pengembangan sistem “Enterprise Resource Planning” sebesar Rp10,25 miliar, pengembangan aplikasi “eXtensible Bussiness reporting Language” (XBRL) untuk pelaporan emiten sebesar Rp4,82 miliar.

Kemudian, kata Ito lagi, pengembangan sistem edukasi pasar modal sebesar Rp1 miliar, serta pengembangan infrastruktur terkait implementasi perubahan “ticker code” sebesar Rp1 miliar.

Di samping itu, lanjut dia, BEI juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal secara berkesinambungan kepada publik untuk meningkatkan jumlah investor lokal dan jumlah emiten yang berkualitas menuju bursa efek yang berdaya saing global.

Terkait jumlah emiten, Ito menargetkan penambahan emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 30 perusahaan di 2014 mendatang.

“Target itu sama dengan tahun ini karena melihat kondisi ekonomi global yang cenderung belum membaik,” terangnya.

Kemudian, lanjut dia, beberapa emiten masih memantau keadaan pasar modal Indonesia menjelang Pemilu 2014.

Pemilu membuat beberapa calon emiten pesimistis terhadap kondisi pasar.

“Emiten banyak yang `wait and see` karena tahun depan ada pemilihan umum,” jelasnya.

Namun, Ito mengaku tetap optimistis pada tahun depan akan semakin banyak perusahaan yang melakukan IPO.

Sepanjang tahun ini sebanyak 25 perusahaan telah tercatat sahamnya di BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen menambahkan saat ini sudah ada delapan perusahaan yang mengajukan permohonan IPO.

Kedelapan perusahaan tersebut menggunakan buku laporan keuangan Juni 2013 sebagai salah satu syarat pengajuan IPO, kemungkinan IPO masih dapat dilakukan pada tahun ini.

Selain itu Hoesen mengungkapkan sudah ada enam emiten yang akan melakukan IPO di 2014.

Sehingga BEI melihat tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dengan stagnannya target jumlah emiten baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Begini Target Presiden Jokowi untuk Kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target tinggi bagi kontingen Indonesia

BI Berharap IDB Meningkatkan Investasi Infrastruktur

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo, menekankan pentingnya peningkatan