Neraca Perdagangan Surplus USD 0,19 Miliar

Thursday 18 Jul 2019, 12 : 45 am
by
Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 19,17 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 10,96 miliar dolar AS
Ilustrasi

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2019 kembali surplus sebesar 0,19 miliar dolar AS, setelah pada bulan sebelumnya juga mencatat surplus 0,22 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan tersebut terutama bersumber dari defisit neraca perdagangan migas yang membaik, sedangkan surplus neraca perdagangan nonmigas stabil.

Direktur Komunikasi BI, Onny Widjanarko menjelaskan defisit neraca perdagangan migas yang membaik terutama disebabkan oleh penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.

“Sementara itu, surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas, di tengah penurunan impor nonmigas,” jelasnya.

Dia mengatakan neraca perdagangan migas tercatat defisit 0,97 miliar dolar AS pada Juni 2019, membaik dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,05 miliar dolar AS. Perbaikan tersebut ditopang oleh menurunnya impor migas dari 2,18 miliar dolar AS pada Mei 2019 menjadi 1,71 miliar dolar AS pada Juni 2019.

Menurutnya, penurunan impor migas terjadi pada seluruh komponen baik minyak mentah, hasil minyak, maupun gas. Sementara itu, ekspor migas menurun dari 1,14 miliar dolar AS menjadi 0,75 miliar dolar AS pada Juni 2019.

“Penurunan terutama terjadi pada komponen ekspor gas sejalan dengan menurunnya volume dan harga ekspor gas,” ulasnya.

Dia menambahkan, neraca perdagangan nonmigas Juni 2019 mengalami surplus 1,16 miliar dolar AS, tidak banyak berbeda jika dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang mencatat surplus 1,26 miliar dolar AS. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor nonmigas yakni dari 13,69 miliar dolar AS pada Mei 2019 menjadi 11,03 miliar dolar AS pada Juni 2019.

Penurunan terutama terjadi pada komponen bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, serta lemak dan minyak hewani/nabati.

Sementara itu, impor nonmigas tercatat sebesar 9,87 miliar dolar AS pada Juni 2019, menurun 2,55 miliar dolar AS (mtm) dibandingkan dengan impor pada bulan sebelumnya. Penurunan impor nonmigas terutama terjadi pada komponen mesin/pesawat mekanik, mesin dan peralatan listrik, serta besi dan baja.

BI menilai surplus neraca perdagangan pada Juni 2019 berdampak positif terhadap prospek neraca transaksi berjalan 2019, yang diprakirakan defisit dalam kisaran 2,5%–3,0% terhadap PDB.

“Ke depan, BI dan Pemerintah akan terus berkoordinasi mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sehingga tetap dapat menjaga stabilitas eksternal, termasuk prospek neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jelang Sidang Tahunan, MPR Bentuk Panitia Ad Hoc

JAKARTA-Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar rapat gabungan (Ragab) Pimpinan MPR
investasi bodong, Binomo, Quotex, Fahrenheit

Kritisi Kinerja BUMN, Direksi Tak Serius Benahi Pelayanan Rakyat Sebaikya Mundur

JAKARTA-Kinerja jajaran Direksi BUMN sektor transportasi, yakni PT.KAI, Perum Damri