JAKARTA-Pasar modal yang kuat menjadi tujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apalagi kekuatan pasar modal itu dapat memberikan manfaatnya bagi perekonomian dalam negeri. Dengan kata lain, saat terjadi krisis, pasar modal tidak mudah goyah.”Kita tetap fokus pada hal fundamental. Terkait pasar modal, kita ingin terus melanjutkan bagaimana pasar modal kita tetap memberikan kontribusi yang baik, ” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Senin (11/11).
Bukan hanya itu, kata Muliaman, OJK juga menginginkan agar pasar modal itu bisa menarik sedemikian rupa dimata investor. Sehingga perusahaan berlomba-lomba yang untuk melakukan penjualan saham. “lebih banyak variasi dan investornya, lebih banyak perusahaan yang IPO, dan lain-lain,” ujarnya
Cara itu diyakini Muliaman dapat memperkuat pasar modal. Tegasnya, arus keluar-masuk investor tidak akan mudah mempengaruhi pasar modal. Hanya, upaya ini tidak mudah. “Hal seperti ini nggak bisa diselesaikan dalam satu hari. Kita harus mulai,” ucapnya.
Diakui Muliaman, kondisi ini merupakan tantangan berat ke depan. “Ini PR yang mestinya dari kemarin-kemarin kita lakukan, sehingga kita harus makin lama makin punya daya tahan yang kuat terhadap krisis,” tambahnya.
Selanjutnya, lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi tetap fokus pada bidang usahanya. “Sebab tapering oleh The Fed itu yang sekarang sedang dibicarakan itu bisa terjadi kapan saja di luar kontrol kita. Jadi, apa pun dampaknya, kita harus siap-siap bagaimana membuat industri keuangan kita resilience, berdaya tahan manajemen risiko, modal harus cukup, likuiditas cukup,” pungkasnya. **cea