Olok-Olok Perda Syariah, KPI Harus Bersikap Tegas Terhadap Tanyangan TV Swasta

Monday 4 Jul 2016, 8 : 16 pm

JAKARTA-Kalangan DPR meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera bersikap tegas terhadap kasus tayangan stand up comedy yang mengolok-olok Perda Syariah. “Jangan menunggu masalah melebar terlalu jauh,” kata Mantan Ketua Komisi I DPR Mahfud Sidiq dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (4/7/2016).

Mahfud mengingatkan agar TV jangan bermain-main dengan isu SARA di Aceh. Meski hanya tayang dalam program stand-up comedy, namun pihak produser TV punya kewenangan penuh untuk mengedit atau bahkan menayangkan atau tidak.

Lolosnya program stand-up comedy di Kompas TV yang mengolok-olok perda syariat Islam di Aceh, lanjut anggota Fraksi PKS menunjukkan ada kesengajaan dan maksud tertentu dari Kompas TV. “Apalagi itu tayang di bulan Ramadhan,” ucapnya.

Oleh karena itu, sambung Mantan Ketua Fraksi PKS in jika Kompas TV sengaja mengolok-olok penerapan syariat Islam di Aceh, kemudian
ada reaksi kemarahan masyarakat di sana, apakah Kompas TV siap dan mampu menanggung akibatnya. “Masyarakat Aceh sedang menikmati kebebasannya paska MoU Helsinki dengan pemberian otonomi khusus,” terang dia lagi.

Jadi, kata Mahfud lagi, apapun aturan yang diterapkan di Aceh sepanjang ada dalam koridor otsus, maka tidak boleh dihalangi apalagi diolok-olok. Dalam kaitan ini setiap aktor stand-up comedy juga harus pandai dan cermat. “Jangan semua hal dijadikan bahan olok-olok demi mengundang tawa saja,” paparny.

Kebodohan sering datangkan masalah yang bahkan tak mampu diatasi orang yang pintar. Pihak TV tentu harus lebih pintar menyeleksi mana materi stand-up comedy yang laik tayang dan mana yang tidak. Sebagai warga, saya meminta Komisi Penyiaran Indonesia menyikapi tegas kasus ini. Jangan menunggu masalah melebar terlalu jauh.
Sebelumnya, stasiun Kompas TV menayangkan tayangan stand up comedy yang meledek penerapan syariat Islam di Aceh. Dalam tayangan tesebut menampilkan komik bernama Hafiz yang mengaku berasal dari Aceh, isi materinya sangat tendensius dan meledek syariat Islam di Aceh. “Di Aceh tidak ada bioskop, alasanya biar tak dijadikan tempat maksiyat orang pacaran. Inikan Acehnya kotanya syariat Islam, tapi ini kasian dengan orang yang bener-bener mau nonton. Seharusnya bisa dibuat bioskop yang sudah lulus Sensor Lembaga Syariat Islam” ujar Hafiz disambut tertawa para penonton.

Hafiz dengan gaya meledek dengan mengungkapkan kalau bioskop syariat Islam  tidak boleh membeli tiket dipojok, harus Shof didepan terlebih dahulu seperti baris Sholat.

Selain itu Hafiz juga menyinggung soal makanan, kalau di bioskop biasa menyediakan pop corn maka Bioskop syariat Islam menyediakan kurma.

Aksi Hafiz ini langsung menuai kecaman, seperti netizen yang mengungkapkan bahwa syariat bukan sebagai bahan candaan. “Jangan buat syariat candaan….Kamu…. Mmbuat orang aceh jadi merasa dilecehkan” tulis netizen bernama Fathur.

Senada dengan Fathur, netizen asal Aceh bernama Mirza mengungkapkan bahwa “Melucu sambil melecehkan Aceh dan syariat Islam dan anehnya gak disensor sama Kompas TV! Sebarkan biar kapok!“.

Berikut ini penampilan Hafiz dalam acara Stand Up Commedy yang ditayangkan KompasTV dan diunggah keyoutube oleh akun Gura Channel, jumat (1/7/2016).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Erick Thohir Angkat Dirut Food Station Arief Prasetyo Adi Jadi Dirut PT RNI

JAKARTA-Menteri BUMN Erick Thohir menetapkan Direktur Utama PT Food Station
Kompas.com

Masyarakat Soroti Proyek Lift DPR Senilai Rp55,8 Miliar

JAKARTA-Perilaku DPR saat masa pandemi Covid-19 menjadi sorotan masyarakat. Mulai