Pabrik Baru Mitsubishi Tumbuhkan 50.000 Industri Komponen

Tuesday 16 Sep 2014, 2 : 22 pm
okezone.com

JAKARTA-Prabrik mobil Mitsubishi memperluas kapasitas produksinya, dengan membangun pabrik baru di Bekasi. Bahkan perluasan pabrik ini diharapkan mendongkrak industri komponen. “Industri komponen kita akan dapat pasar baru. Jadi pabrik ban, pabrik baja kita, semuanya akan mendapatkan costumer baru, untuk suplai ke pabrik Mitsubishi ini,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi, Jakarta, Selasa, (16/09/2014)

Menurut Budi, adanya pabrik baru nantinya juga diperkirakan turut mendorong pertumbuhan industri komponen di dalam negeri yang jumlahnya mencapai 40 ribu-50 ribu industri komponen baru.

Selain itu, sambung Budi, dengan penambahan kapasitas produksi ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor mobil Indonesia yang saat ini serta sebagai pengganti produk mobil impor yang masuk. “Produksi tahun lalu 150 ribu unit, tahun ini 165 ribu unit. (Dengan adanya pabrik baru) Mereka produksi small MPV, small pick-up seperti colt ditambah L300 MS. Rencananya juga SUV 80 ribuan unit. Jadi 60 ribu untuk menggantikan impor, sedangkan 20 ribu akan diekspor,” terangnya

Dikatakan Budi, pabrik baru ini bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal yang bergerak dalam sektor otomotif sehingga diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. “Sekarang pekerjanya sekitar 4.000 orang di pabrik. Kalau ditambah dengan industri komponennya jumlah pekerjanya sekitar 15 ribuan. Kemudian jadi itu bisa sekitar 2.800 tambahan pekerja,” pungkasnya. (ek)

 

Don't Miss

Tiba di Ruteng, Ganjar Disambut Tokoh Adat hingga Dibalutkan Songke Manggarai

RUTENG-Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo disambut meriah saat
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Pefindo Terima Mandat Pemeringkatan Surat Utang Sebesar Rp33,24 Triliun

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebutkan, hingga 11 Januari 2021