Parpol Cuekan Rakyat, Publik Tak Percaya DPR

Friday 29 Dec 2017, 7 : 08 pm

JAKARTA-Tahun 2018 merupakan tahun politik. Karena ada Pilkada serentak 171 pemilihan kepala daerah dan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada September 2018.  Padahal persoalan utama Indonesia adalah masalah kesenjangan dan social distrust. “Publik tidak percaya pada lembaga parlemen (DPR), partai politik, dan ormas-ormas besar secara struktural,” kata Ketua MPR Zulhasan dalam “Refleksi Akhir Tahun, Ketua MPR Ajak Media Rekatkan Kembali Persatuan” di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Menurut Zulhasan penyebabnya DPR, parpol, dan ormas tidak memperjuangkan apa yang dirasakan masyarakat. “Selain itu, publik juga merasakan kehilangan pengamat politik dan ekonomi yang kritis,” ujarnya.

Lebih jauh Ketua umum PAN menjelaskan peran pengamat politik dan ekonomi yang kritis sudah diambil alih para ulama dan penceramah agama. Kondisi ini diperparah degan Pilkada yang menggunakan isu SARA. “Kondisi ini melahirkan saling curiga, saling menista, dan nilai persaudaraan kebangsaan yang mulai memudar. Ini disebabkan mampetnya saluran aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Disisi lain, Ketua MPR Zulkifli Hasan berharap pada tahun depan isu-isu seperti SARA bisa diredam. “Persoalan SARA, perbedaan dan keragaman sudah selesai 72 tahun lalu. Jangan lagi kita mempersoalkan agama, suku, dan latar belakang. Jangan lagi kita mempersoalkan apa yang sudah disepakati 72 tahun lalu,” paparnya.

Zulhasan mengajak kalangan media (cetak, online, dan elektronik) untuk meredam bersama-sama isu-isu seperti SARA. Kalangan media perlu memberikan edukasi kepada masyarakat. Jika tidak diberi edukasi, masyarakat akan mempercayai media sosial. “Mari kita bersama-sama untuk meredam. Tugas MPR adalah menjaga persatuan. Saya berharap media membantu MPR untuk meluruskan kembali janji-janji kebangsaan,” ajaknya.

Zulhasan juga berharap pada tahun politik itu, kontestasi Pilkada tidak lagi mempertaruhkan segalanya. Jangan lagi Pilkada menghalalkan segala cara. “Pilkada adalah adu konsep dan gagasan. Setelah persaingan, kita bersatu lagi sebagai saudara,” pungkasnya. ***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK Terbitkan Daftar Efek Syariah

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas

Jepang Diminta Serius Bangun Industri Komponen di Indonesia

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin kembali meminta Jepang membangun industri