JAKARTA-Bursa AS di akhir pekan lalu bergerak menguat seiring pasar mengekspektasikan akan adanya solusi untuk government shutdown AS di sepanjang akhir pekan setelah 3 anggota parlemen dari Republikan menyatakan siap menegosiasikan APBN AS.
Harga minyak dunia turut bergerak menguat di akhir pekan lalu ke level US$103.8/barel diikuti mayoritas harga metal dunia.
Optimisme juga berimbas pada ETF Indonesia di bursa AS yang turut menguat 2% di akhir pekan lalu.
Analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan mayoritas bursa Asia pagi ini dibuka melemah seiring optimisme pasar di akhir pekan lalu menghilang dengan indeks futures AS dibuka melemah sekitar 0.5% pagi ini seiring belum adanya langkah signifikan untuk mengakhiri government shutdown di AS.
Rupiah pagi ini kembali bergerak volatile dalam rentang Rp11,350- Rp11,500 dengan kurs NDF dibuka menguat ke level Rp11,285/US$.
IHSG sendiri hari ini diperkirakan akan kembali bergerak sideways dengan kecenderungan terkoreksi seiring minimnya sentimen positif baru di pasar.
Pekan ini, pasar akan mengantisipasi rilis data cadangan devisa dan BI rate untuk menentukan arah pergerakan IHSG.
“Support indeks di level 4,350,” jelas dia.