Pasar Indonesia Sangat Atraktif

Monday 17 Nov 2014, 8 : 48 pm
by

JAKARTA-Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan atraktif, mewakili hampir setengah dari perekonomian ASEAN. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai peluang dan juga tantangan yang dihadirkan saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), untuk dapat bersaing dengan negara-negara tetangga. “Penyelenggaraan MEA, yang akan dimulai tahun depan, akan membawa berbagai dampak terhadap perkembangan pasar modal dan iklim investasi di Indonesia,” jelas Chief Country Officer Citi Indonesia, Tigor M. Siahaan disela-sela seminar tahunan Citi “Capital Market Outlook” dengan mengangkat tema “ASEAN Integration 2015: Challenges and Opportunities” di Jakarta, Senin (17/11).

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sarjito menjelaskan salah satu karakteristik utama MEA adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal (Single Market and production base), yang bertujuan untuk menciptakan aliran modal yang lebih bebas antara negara-negara ASEAN. Salah satu inisiatif untuk mencapai hal tersebut adalah melalui integrasi pasar modal ASEAN.

Sarjito mengemukakan empat hal yang menjadi tantangan bagi pasar modal Indonesia, antara lain: peningkatan sisi persediaan, peningkatan sisi permintaan,pengembangan infrastruktur, dan peningkatan praktek dan pedoman tata kelola yang baik dan juga implementasinya. Berbagai hal tersebut bisa dicapai dengan penciptaan regulasi yang sifatnya “market-friendly” dan mendukung. “Jangan kita membuat regulasi dimana industri kita sendiri secara domestik tidak bisa survive. Kita harus mendengarkan semua, bagaimana supaya industri itu bisa tumbuh. Tidak hanya financial market, tapi juga real market,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Heri Sunaryadi mengatakan, sebagai pengembang infrastruktur, KSEI menyiapkan rencana strategis untuk mendukung pertumbuhan pasar modal di Indonesia sepanjang empat tahun mendatang.

Selain pengimplementasian Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST) Next Generation (Next-G) yang diperkirakan rampung pada tahun 2016, KSEI juga sedang mengembangkan sistem pengelolaan investasi terpadu yang akan meningkatkan efisiensi kegiatan pasar modal yang melibatkan berbagai pihak seperti bank, perusahaan efek, agen penjual, investor, bank kustodian, dll. Heri juga menambahkan bahwa berbagai upaya ini dilakukan perusahaan untuk memperdalam pasar, meningkatkan jumlah investor dan likuiditas di Indonesia.

Selain peningkatan dan pertumbuhan dari segi domestik, Sales Head Citi Indonesia, Made Artha, mengatakan fokus kegiatan investasi dari investor dan berbagai institusi tidak harus fokus di dalam negeri, namun dapat diperluas ke luar negeri seperti ke negara ASEAN lainnya. Karena itu, proses diversifikasi bisa didorong melalui pemberian insentif oleh pihak regulator. “Pada akhirnya, penyelenggaraan MEA bukan sesuatu yang bersifat instan dalam memperbaiki perekonomian negara. Kuncinya adalah keterampilan kita untuk memanfaatkan peluang dan juga mengantisipasi tantangan yang dihadirkan oleh penyelenggaraan MEA itu sendiri,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menteri Marwan Minta Sarjana Muda Aktif Bangun Desa

JAKARTA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Marwan Jafar

Jokowi: Serangan di Perancis Sangat Kejam

JAKARTA-Presiden Joko Widodo menilai aksi teror di Kota Nice, Perancis,