Pebruari 2017, Tekanan Inflasi 0,23%

Wednesday 1 Mar 2017, 12 : 21 pm
photo ilustrasi

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pada Pebruari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,24. Dari 82 kota IHK, 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi.  “Kami berharap inflasi 2017 tetap terkendali seperti inflasi selama 2016,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (1/3/2017).

Dikatakan Suhariyanto, inflasi tersebut lebih rendah dibanding bulan Januari 2017 yang tercatat sebesar 0,97%. Sementara Februari tahun 2015 dan 2016 masing-masing tercatat deflasi 0,26% dan 0,09%.

Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dengan IHK sebesar 128,49 dan terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 131,13. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen dengan IHK sebesar 125,74 dan terendah terjadi di Bungo sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 125,34.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,75 persen; kelompok sandang sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,31 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen.

Komponen inti pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2017 mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,41 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

penurunan rugi bersih BATA terutama ditopang oleh kemampuan perseroan dalam menekan beban pokok penjualan menjadi Rp137,9 miliar dari Rp174,86 miliar pada Semester I-2020.

Semester I-2021, Kerugian BATA Turun Jadi Rp33,67 Miliar

JAKARTA-PT Sepatu Bata Tbk (BATA) selama enam bulan pertama tahun

Aset IKNB Sebesar Rp1.531,67 Triliun

JAKARTA-Aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) tetap mengalami pertumbuhan meskipun