TANGERANG-Pedagang pasar tradisional di Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan keberadaan minimarket yang berada disekitar pasar tradisional di Ciputat, Tangsel.
Dalam catatan yang dirangkum beritamoneter.com, ada empat usaha waralaba ini, yang berdiri kokoh disekitar kawasan pasar tersebut.
Amien, 38, pedagang setempat mengaku kesal dengan berdirinya mini market disekitar pasar. Pasalnya, keberadaan usaha waralaba ini membuat omzet penjualan anjlok. “Saya menggeluti bisnis disini turun temurun. Cuma disini, ada minimarket di tengah pasar rakyat, engga sekalian gusur pedagangnya saja,” tegas Amien.
Menurutnya keberadaan ritel waralaba modern baru beberapa tahun belakang hadir disekitar kawasan pasar tersebut. “Sudah lama juga, tapi yang ada ditengah pasar sini belum lama, aneh saja kalau ada mini market ditengah-tengah pasar,” sambung sumber beritamoneter. com
Pantauan langsung, minimarket ritel modern ini, berdiri persis ditengah pedagang pasar yang mayoritas berjualan sayur mayur dan lauk pauk. 
Kepala UPT Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, Rohidin, mengaku kewenanangannya hanya sebatas mengeluarkan rekomendasi terkait keberadaan ritel minimarket. “Kita hanya pada sisi teknis untuk merekomendasikan saja, itu merujuk dalam perda No.4 tahun 2014 dan perwal No.2 tahun 2013 tentang ritel modern,” ujarnya.
Secara aturan jelas Rohidin, keberadaan ritel minimarket harus berjarak minimal 500 meter dari keberadaan pasar tradisional.
Tapi kenyataanya dari empat minimarket yang ada disekitar pasar, satu minimarket malah berada ditengah-tengah pedagang dan tiga minimarket lainnya tidak lebih dari 100 meter.
Padahal, jauh sebelum menjamurnya mini market dengan sistem waralaba, sekita pasar Ciputat sudah berdiri beberpa ritel modern seperti Ramayana, Carefour dan Super Indo yang keberadaanya diapit dengan pasar Ciputat dan Pasar Cimanggis. (Raja Tama)
