Pelita Samudera Kantongi Kontrak 5 Tahun Sekitar USD 39,4 Juta

Tuesday 12 Mar 2019, 4 : 42 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-PT Pelita Samudera Shipping Tbk (“Perseroan”, “PSS”, kode IDX: PSSI) mengumumkan penandatanganan kontrak baru senilai sekitar 39,4 juta dollar AS untuk pengapalan bijih nikel dan batubara selama 5 tahun.
 
Penandatanganan kontrak kerjasama untuk memasok kebutuhan pabrik peleburan nikel utama di Indonesia, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). PSS akan melakukan pengangkutan bijih nikel dari Pulau Halmahera ke Pulau Sulawesi, dan pengangkutan batubara dari Pulau Kalimantan ke Pulau Sulawesi.
 
“Dengan menggunakan dua (2) kapal kelas supramax yang baru dibeli, kapal pertama “MV Daidan Pertiwi” yang dibeli pada Januari 2019 dengan nilai transaksi kurang dari 11 juta dollar AS, diikuti oleh kapal kedua “MV Daidan Mustikawati” yang dibeli pada Februari 2019 dengan nilai transaksi kurang dari 10 juta dollar AS,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk Imelda Agustina Kiagoes 
 
Dia menjelaskan, penambahan dua (2) kapal kelas supramax ini meningkatkan kapasitas kargo perDead Weight Ton (DWT) untuk kapal induk (MV) Perseroan dari sekitar 31 ribu DWT di Kuartal 1 2018 menjadi sekitar 174,6 ribu DWT di Kuartal 1 2019 atau naik lebih dari lima (5) kali lipat dalam empat (4) kuartal terakhir di mana PSS secara bertahap mengembangkan bisnis MV.

Pencapaian ini adalah kontrak time charterterbesar yang berhasil diraih PSS dalam lima (5) tahun terakhir, yang menunjukkan usaha Perseroan untuk mengembangkan basis pelanggan dari batubara ke sektor lainnya, termasuk mineral; dengan demikian mendukung bagian mata rantai logistik dari langkah Indonesia untuk menciptakan nilai tambah dari industri hilir tambang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BTN Sabet The Best Indonesia GCG Implementation 2019

JAKARTA-Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. R Mahelan Prabantarikso
REI

Minta Masukan REI, Presiden Jokowi Targetkan Pembangunan 1,25 Juta Rumah

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengatakan selama 4 tahun terakhir ini pemerintah