Pemanfaatan Laju Ekonomi Digital Bisa Tekan Angka Gini Ratio

Tuesday 2 Oct 2018, 11 : 56 pm
by

JAKARTA-Pemanfaatan kemajuan ekonomi digital di dunia saat ini dianggap bisa mempengaruhi menurunnya angka gini ratio (kesejangan ekonomi dan sosial di masyarakat). Hal tersebut telah telah terbukti pelaksanannya sesuai data di Indonesia.

Demikian dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada acara International Telecommunication Union (ITU) bertema Together for Global Connectivity, di Hotel Pullman, di Jakarta, Senin (1/10/2018).

“Kita sebagai negara yang terus mendorong perekonomian digital juga tetap memperhatikan isu gini ratio. Indonesia sudah bisa mengurangi angka gini ratio dari hampir 41 persen pada tahun 2014 menjadi 39 persen di tahun 2018,” ujar Menteri Rudiantara.

Rudiantara menilai, salah satu pemanfaatan perkembangan teknologi digital untuk penguatan ekonomi bangsa dan menekan angka gini ratio di masyarakat adalah dengan mendorong pertumbuhan pelaku usaha start up di Tanah Air.

Menurut Rudiantara, melalui pemanfaatan laju teknologi digital dan berwirausaha dengan e-commerce, pendapatan ekonomi masyarakat melonjak hingga sekitar 200 persen. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, bahkan menargetkan kontribusi dari ekonomi digital tahun 2020 bisa menyumbang USD 130 Miliar.

“Indonesia memiliki empat start up bergelar unicorn yaitu Go-Jek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak. Kemudian kita juga memiliki ribuan start up lainnya. Indonesia menempati peringkat empat negara yang memiliki banyak start up,” ucap Menteri Rudiantara.

Istilah unicorn merujuk pada sebutan yang disematkan ke perusahaan bisnis start up yang telah memiliki nilai valuasi mencapai di atas USD 1 Miliar.

Menteri Rudiantara menjelaskan, untuk menuju pemanfaatan kemajuan era teknologi ekonomi digital untuk memperkecil angka gini ratio di masyarakat Indonesia, tidak terlaksana tanpa arah dan kendali.

Menteri Rudiantara menyebutkan, workforce digitalization, economic sharing dan financial inclusion adalah rangkaian strategi yang diterapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk merealisasikan cita-cita pemerintah mengurangi angka gini ratio di masyarakat.

“Melalui workforce digitalization, kita harus berpikir bagaimana menciptakan lebih banyak lapangan kerja dengan memanfaatkan teknologi digital. Kemudian ekonomic sharing seperti yang telah dilakukan start up unicorn kita dan selanjutnya financial Inclusion,” kata Menteri Rudiantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BPS : November, Ekspor Indonesia Turun 7,91%

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Indonesia pada November

FPBI Kutuk Tindakan Polisi Bubarkan Aksi Buruh dengan Kekerasan

BEKASI-Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan