Pemerintah Akan Uji Coba ‘Full Day School’

Monday 19 Sep 2016, 9 : 32 pm
by
Presiden Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung menjawab pertanyaan jurnalis usai meninjau Program PMT, Senin (19/9)

PONOROGO-Pemerintah akan melakukan uji coba penerapan kebijakan full day school (sekolah sehari penuh) di beberapa provinsi di Indonesia. Uji coba ini ditujukan bagi sekolah yang sudah siap. “Tetapi masih nanti dicoba, tidak semuanya. Masih dicoba di satu, dua, tiga, dan empat provinsi terlebih dahulu, terutama yang berada di kota dan sekolah yang siap, kita tidak akan memaksakan. Nanti dievaluasi,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai peninjauan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), di Lapangan Kantor Kecamatan Jambon, Desa Jambon, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Senin (19/9).

Menurut Presiden, program full day school itu, terutama ditujukan untuk pendidikan dasar di TK, SD, dan SMP. Saat ini, teknis pelaksanaan full day school masih dimatangkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Full day school ini, kata Jokowi, bertujuan untuk meningkatkan etika dan nilai sopan santun pada siswa-siswi SD dan SMP. Karena itu, nilai-nilai etika harus betul-betul diterapkan di dalam kurikulum, baik dalam bentuk koekstrakulikuler atau di dalam kurikulumnya. “Jadi kenapa full day (school) itu dilakukan karena kita ingin pendidikan etika, pendidikan budi pekerti, sopan santun, karakter kerja keras, karakter optimis itu ada di anak-anak kita kita. Itu penting sekali,” tegasnya.

Sebelumnya saat berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor,  Presiden Jokowi juga menekankan agar persentase pendidikan terutama di SD dan SMP diberikan pesentase lebih tinggi untuk pendidikan-pendidikan etika, budi pekerti, dan sopan santun. Rencana penerapan full day school dilakukan untuk menambahkan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai tersebut

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Industri Maritim dan Kerajinan Dari Timur Indonesia Berpotensi Ekspor

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan industri kemaritiman dan industri
yang membedakan TouchClass dari platform pendidikan lainnya adalah berbagai fungsi seperti ruang komunitas yang memungkinkan pelajar berkomunikasi interaktif secara real-time, gamifikasi yang mendorong pembelajaran sukarela dengan memberikan misi kepada pelajar, statistik pembelajaran, live streaming, dan lain-lain. Di korea, lebih dari 40 perusahaan termasuk Samsung Life Insurance, E-Land, Lotte Card, dan Hanssem sedang menggunakan TouchClass.

Solusi Pendidikan Terkemuka Korea, ‘TouchClass’ Diluncurkan di Indonesia

JAKARTA-TouchClass adalah solusi pendidikan perusahaan yang dioptimalkan untuk lingkungan seluler