JAKARTA-Direktur Pemasaran Internasional Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Mesah Tarigan, mengancam Australia agar mau membuka pasar komoditas Manggis dan Salak. “Kalau nggak mau salak dan manggis di Australia, sapi kita tahan,” katanya di Jakarta, Kamis (14/11).
Menurut Mesah, pemerintah telah mengajukan sebuah kebijakan untuk mendapatkan daging sapi impor Australia. Saat ini buah manggis dan salak akan diekspor ke Australia untuk ditukar dengan daging sapi.
Diakui Mesah, langkah barter tersebut pada akhirnya berhasil mendapatkan pasokan daging sapi Australia dengan murah. Namun Mesah menjelaskan cara tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama. “Walaupun harus makan waktu dua tahun ekspor manggis,” jelasnya
Melihat sulitnya melakukan ekspor komoditi pangan, Mesah berharap pemerintah juga mempunyai kebijakan untuk menahan laju impor. “Harusnya kita juga demikian, berani seperti buat kebijakan,” ucapnya
Dengan begitu, sambung Mesah, produksi pangan dalam negeri bisa dikonsumsi lebih banyak oleh masyrakat. “Kita siapkan perangkatnya, jangan terlalu gampang negara lain ekspor,” imbuhnya. **cea