Pemerintah Harus Aktif Mempengaruhi Mekanisme Pasar

Monday 31 Aug 2015, 9 : 12 pm
by
Ekonom Senior, Emil Salim

JAKARTA-Ekonomi senior, Emil Salim menilai peningkatan inflasi yang didominasi oleh komponen volatile food disebabkan oleh rendahnya intervensi pemerintah dalam mengendalikan pasokan dan permintaan bahan pangan di pasar. Untuk itu, pemerintah harus aktif mempengaruhi mekanisme pasar untuk mencapai sasaran. “Di sektor pangan, perlu menetapkan floor price di pasar pada masa panen dan saat paceklik ada ceiling price,” papar  Emil dalam seminar nasional bertajuk “Perekonomian dari Masa ke Masa”  yang digelar Kementerian Keuangan dan Ikatan Sarjana Ekonomi (ISEI) di Jakarta, Senin (31/8).

Dia mencotohkan, saat ini besaran nilai tukar petani (NTP) terbilang rendah, sehingga antara biaya produksi dan penerimaan belum memberikan keuntungan bagi petani. “Diharapkan NTP naik, karena selama ini pengeluaran dan penerimaan petani masih sama,” imbuhnya.

Menurut Emil, pemerintah perlu untuk mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada petani untuk menekan tingkat inflasi pedesaaan. “Selama ini kebijakan pemerintah tak membantu petani, berbeda dengan di masa Orde Baru,” kata Emil.

Lebih lanjut dia mengatakan, lonjakan inflasi akibat peningkatan harga pangan akhirnya berperan mempengaruhi kebijakan moneter, sehingga menciptakan dampak negatif yang lebih luas di sektor ekonomi dan sosial. “Jadi, intervensi di pasar adalah keharusan bagi pemerintah. Adalah Keliru kalau tidak ada intervensi di pasar,” tutur Emil.

Dia mengungkapkan, kebijakan tax holliday yang menguntungkan pengusaha-pengusaha besar adalah langkah keliru. Karena, lanjut Emil, sektor yang lebih memiliki daya tahan untuk menghadapi krisis adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

CIMB Niaga Beri Beasiswa SMK di Cilincing

JAKARTA-PT Bank CIMB Niaga Tbk kembali menyalurkan beasiswa ke masyarakat.
Dana Otsus Papua

Alokasi Dana Otsus Papua 2020 Rp8,374 Triliun

JAKARTA-Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp22,748 triliun pada Rencana Anggaran Pembangunan