Penawaran Umum Perdana Saham PT Bank Nationalnobu Tbk

Tuesday 16 Apr 2013, 5 : 46 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-PT Nationalnobu (Nobu Bank) melaksanakan Due Diligence Meeting dan Paparan Publik (Public Expose) sehubungan dengan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering di Monas Room, Hotel Aryaduta Jakarta.

Nobu Bank adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa yang berkantor pusat di Plaza Semanggi Jakarta Selatan dan per Oktober 2012 memiliki 30 kantor yang beroperasi di 9 kota besar di Indonesia.

Sebanyak 2.155.830.000 (dua miliar seratus lima puluh lima juta delapan ratus tiga puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 52,0% (lima puluh dua persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum, ditawarkan kepada masyarakat dalam rangka IPO ini dengan Harga Penawaran yang akan ditetapkan kemudian.

Sehingga pasca IPO, struktur pemegang saham Nobu Bank setelah IPO menjadi : 52% publik dan 48% pemegang saham lama.

PT Ciptadana Securities ditunjuk Perseroan menjadi penjamin pelaksana emisi dalam proses penawaran publik ini.

Proses bookbuilding  dimulai pada 12 April dan berakhir pada 19 April 2013.

Direktur Utama Nobu Bank, Suhaimin Djohan, menyampaikan Perseroan melakukan penawaran saham perdana kepada publik dengan tujuan utama memperkuat struktur permodalan yang akan menunjang aktivitas bisnis Perseroan dimana seluruh dana hasil IPO akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan ekspansi kredit.

Dijelaskan Suhaimin, bahwa melalui penawaran umum saham ini maka Perseroan akan mencapai struktur permodalan yang sesuai untuk melaksanakan Rencana Bisnis Bank yang telah disusun, dimana terdapat 2 hal penting yang terkait dengan permodalan tersebut yaitu:

1.     Nobu Bank akan dapat masuk ke dalam kategori BUKU II.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012 maka bank umum terbagi menjadi 4 kategori sesuai dengan tingkat permodalan dari BUKU I hingga BUKU IV.

Dengan penambahan modal melalui IPO ini, maka Perseroan akan menjadi bank yang masuk ke dalam kategori BUKU II (bank dengan modal minimum Rp. 1 triliun) yang memiliki keleluasaan yang lebih besar dalam pengembangan aktivitas bisnisnya dibandingkan dengan bank yang berada dalam kategori BUKU I (modal di bawah Rp. 1 triliun).

Perbedaan tersebut antara lain bahwa bank dengan kategori BUKU II dapat : menjadi bank devisa, menghimpun dana masyarakat dalam valuta asing, penyaluran dana melalui sindikasi, menyelenggarakan layanan internet banking, menerbitkan kartu kredit, layanan remittance, dan menjadi agen penjual reksa dana.

2.     Mendukung aktivitas pembukaan jaringan kantor perseroan.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 14/26/PBI/2012, bank wajib mengalokasikan modal inti untuk setiap kantor yang beroperasi sesuai dengan zona-zona yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Menurutnya, penambahan modal ini mutlak diperlukan Perseroan mengingat jumlah cabang yang telah beroperasi saat ini dan rencana Perseroan untuk membuka lebih dari 30 kantor di tahun 2013 hingga mencapai 70 kantor di akhir tahun.

Dari Laporan Keuangan Perseroan per 31 Oktober 2012 tercatat Perseroan telah membukukan aset sebesar Rp. 802,9 miliar dengan total penyaluran kredit Rp. 282,3 miliar dan telah menghimpun dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga) sebesar Rp. 541,6 miliar dan ekuitas Perseroan sebesar Rp. 255,5 miliar.

Perseroan memfokuskan penyaluran kredit pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) baik berupa kredit modal kerja maupun kredit investasi.

Dari sisi penghimpunan dana, Perseroan memposisikan produk-produknya pada segmen transaksi ritel dan payment banking yang didukung dengan fasilitas ATM yang terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama, layanan internet banking dan virtual account.

“Melalui pelepasan saham ke lantai bursa, Perseroan mengajak masyarakat luas untuk turut ambil bagian dalam pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dukung Prukades Kopi, Mendes PDTT : Sudah Jadi Gaya Hidup

JAKARTA-Indonesia adalah negara berkembang dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang
suspensi, BEI, Saham HITS, KJEN

Melantai Perdana, Harga KUAS Mentok di Batas Atas Titik Autorejection

JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek