Pengetahuan Keuangan (FinQ) Indonesia Meningkat

Wednesday 26 Feb 2014, 1 : 30 pm
by

JAKARTA-Skor Financial Quotient (FinQ) Indonesia meningkat 3 poin menjadi 60,7 poin dibanding tahun 2012 (57,7 poin.) Data ini merupakan hasil survei Citi FinQ terbaru yang dirilis Citi Indonesia hari ini di Jakarta.

Citigroup juga melakukan survei terhadap masyarakat di 11 negara di Asia Pasifik untuk mengukur tingkat kesejahteraan keuangan dan memahami latar belakang aktifitas keuangan mereka, yang kemudian dirumuskan menjadi Citi FinQ.

Survei tahunan ini dilakukan terhadap masyarakat Indonesia dengan gender, umur, domisili dan tingkat pendapatan yang berbeda. Beberapa kategori yang termasuk dalam penghitungan FinQ mencakup penganggaran, program tabungan, perencanaan pensiun, investasi, dan kepemilikan rumah.

Financial quotient atau FinQ adalah istilah yang digunakan Citigroup untuk menunjukkan kemampuan seseorang dalam memahami pentingnya perencanaan keuangan dan mengimplementasikan tata kelola keuangan dengan baik,” ungkap Retail Bank Segment Marketing Head, Citibank N.A Indonesia Ivan Jaya di Jakarta, Rabu (26/2).

Survei reguler ini juga dilakukan sebagai bentuk komitmen Citi untuk memantau dan mengantisipasi perilaku pasar guna menghadirkan produk dan jasa inovatif yang tentunya sesuai dengan kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia.

Di tahun 2013, skor FinQ Indonesia (60,7 poin) lebih tinggi dibanding negara lain seperti Filipina (54,7 poin). Namun demikian, data juga menunjukkan bahwa hanya 36 persen responden di Indonesia yang mengaku mematuhi anggaran bulanan yang dibuatnya, lebih rendah dari 39 persen yang dihasilkan oleh responden di Filipina.

Citi FinQ 2013 juga menunjukkan adanya pergerakan dalam tren pengelolaan kekayaan (wealth management) masyarakat di Indonesia, termasuk dalam hal investasi. Pada tahun 2011, dana tunai (termasuk tabungan dan deposito) merupakan pilihan investasi paling populer di Indonesia. Hasil survei terbaru menunujukan bahwa properti telah mengambil alih posisi sebagai bentuk investasi paling populer di Indonesia, diikuti oleh dana tunai dan asuransi.

Menurut analisis Boston Consulting Group pada pertengahan tahun lalu, setiap tahunnya akan ada sekitar 8 hingga 9 juta orang Indonesia yang memasuki kelas menengah (emerging affluent) dan kelas atas (affluent), seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi negara.

Hal tersebut juga tercermin di salah satu kategori survei dimana 78 persen responden mengatakan bahwa mereka tertarik untuk menggunakan jasa pengelolaan kekayaan (wealth management), walaupun hanya 11 persen dari total responden yang sudah menggunakan jasa wealth management.

Melihat kondisi tersebut, di tahun 2014 ini Citibank Indonesia memperkuat layanan Citigold dengan fokus pada tiga pilar utama (wealth advisory, global banking, dan rewards & privileges) yang dirancang untuk menjawab kebutuhan nasabah dalam kategori affluent (kelas atas).

Secara keseluruhan, skor FinQ Indonesia (60,7 poin) telah mengalami peningkatan sebesar 8 poin sejak survei ini pertama kali dilakukan pada bulan Oktober 2007 (52,7 poin). Peningkatan pemahaman keuangan masyarakat tersebut tidak lepas dari suksesnya berbagai kegiatan pendidikan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah dan juga oleh pihak swasta, termasuk oleh Citi Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Setnov Tak Memiliki Kedudukan Hukum

JAKARTA-Pemerintah meminta Mahkamah Konstitusi (MK) agar tidak menerima permohonan  gugatan

Kemenhub Terbitkan Permenhub Pengendalian Transportasi Mudik Idul Fitri 1441 H

JAKARTA-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25