Perempuan Perlu Tahu Penyakit Lupus

Tuesday 14 May 2019, 11 : 18 pm
by
ilustrasi

JAKARTA-Lupus merupakan penyakit yang sering menyerang perempuan. Penyakit ini juga menyerang selebriti dunia, Selena Gomez, bahkan karena penyakit ini, ia juga mengalami gagal ginjal. Hal ini bisa terjadi karena lupus merupakan penyakit autoimun yang rentan menyebabkan komplikasi terutama pada ginjal. Lupus lebih banyak menyerang perempuan usia produktif, sulit dideteksi, dan tidak mudah disembuhkan. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengetahui tentang penyakit lupus.

Head of Health Claim Department Sequis dr. A.P. Hendratno mengatakan, gejala awal penyakit lupus seringkali tidak terdeteksi karena gejala yang ditunjukkan tidak khas dengan manifestasi klinis yang bervariasi dari ringan sampai berat. Tingkat keparahannya pun dari ringan, berat hingga mengancam jiwa. Secara umum, tanda fisik yang sering dikeluhkan pasien, seperti kelelahan berlebihan, nyeri sendi, demam sangat tinggi, sensitif pada sinar matahari, dan berat badan terus turun.

“Lupus bukan disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh tetapi kondisi kekebalan tubuh yang kehilangan kemampuan membedakan sel dan jaringan tubuh sendiri dengan substansi asing sehingga sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh itu sendiri. Sebaiknya, obat atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunostimulator) dihindari atau tidak dikonsumsi. Jika gejala awal sudah terlihat, lebih baik segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui diagnosa awal, mendapatkan pengobatan, dan mengontrol respon autoimunitas untuk mengurangi kerusakan organ yang diserang.,” ujar dr. Hendra.

Dia menegaskan agar selagi sehat sebaiknya aktif menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit lupus.

“Sebaiknya kita terutama perempuan mempraktikkan gaya hidup sehat, tidak merokok, dan rutin berolahraga. Sementara mereka yang penyakit lupusnya sudah terkontrol sebaiknya menghindari faktor pencetusnya, seperti paparan sinar matahari langsung, stres, dan tidak mengonsumsi obat-obatan yang tidak perlu apalagi tanpa sepengetahuan dokter, jangan lupa gunakan lotion pelindung kulit pada bagian kulit yang akan terpapar sinar matahari,” tambah dr. Hendra.

Dia juga menyarankan agar tetap melakukan kontrol ke dokter setiap 6 bulan sampai dengan 1 tahun sekali untuk mengevaluasi kesehatan karena interaksi dengan sekitar dapat memicu penularan penyakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mandatori Biodiesel Menghemat Devisa Negara Rp122 Triliun Pada 2023

JAKARTA –  Bioenergi sebagai salah satu Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pasca Lebaran, Omset Hotel dan Restoran di Tangsel Turun 30%

TANGERANG-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kota Tangerang Selatan (Tangsel),