Perkuat Perekonomian Indonesia Melalui Wisata Halal

Monday 15 Oct 2018, 7 : 06 pm
by
ilustrasi

LOMBOK-Salah satu kunci penguatan ekonomi Indonesia, khususnya dari sisi penerimaan devisa, adalah peningkatan sektor pariwisata.

Bentuk wisata yang berpotensi dikembangkan adalah wisata halal, yang turut mendukung pengembangan ekonomi syariah.

Demikian mengemuka dalam konferensi internasional yang digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (15/10).

Kegiatan ini merupakan agenda lanjutan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, konferensi tersebut merupakan kegiatan internasional pertama yang diselenggarakan di Lombok, pascagempa.

Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia yang dihadiri delegasi dari berbagai negara mengangkat tema Strengthening Islamic Economy Through Halal Tourism: Challenges, Opportunities and Prospects.

Konfrensi ini menghadirkan pembicara-pembicara ahli di bidang ekonomi syariah, diantaraProf. Dr. Humayon Dar (Saudi Arabia), Direktur Jenderal Islamic Research and Training Institute (IRTI) – Islamic Development Bank (IDB) dan Fazal Bahardeen, CEO GMTI Mastercard Crescent Rating, Singapore.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman mengatakan ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu tema yang didorong Indonesia dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018.

Dalam diskusi kali ini, para pembicara menyatakan besarnya potensi pariwisata halal untuk dikembangkan mengingat banyaknya jumlah umat muslim di dunia.

Di sisi lain, wisata halal juga menghadapi berbagai tantangan, terutama dari sisi budaya, demografi, tujuan maupun alokasi biaya yang dikeluarkan untuk berwisata. Untuk itu diperlukan pemahaman lebih dalam dari berbagai pihak dalam pengembangannya.

Hal lain yang mengemuka adalah bahwa wisata halal tidak dapat berdiri sendiri namun juga menjadi bagian dari keseluruhan industri halal, yang juga mencakup sektor finansial dan pembiayaan.

Untuk itu, dari sisi Indonesia, sangat disadari pentingnya kerja sama dengan berbagai negara, pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mendorong pengembangan wisata halal.

Kerja sama juga perlu dilakukan dengan pemangku kepentingan di daerah-daerah wisata halal.

Lombok, yang dikenal sebagai pulau dengan 1000 masjid, memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata halal di Indonesia.

Jumlah wisatawan yang datang ke Lombok meningkat 50% dari 1 juta wisatawan di tahun 2016 menjadi 1,5 juta di tahun 2017.

Mayoritas wisatawan berasal dari Australia, Malaysia, Singapura dan dari beberapa wilayah di Indonesia. Lombok telah dicanangkan sebagai The Best Destination for Halal Tourism Resort di dunia dari CNBC Indonesia di tahun 2017 dan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2018.

Selain itu, Lombok juga berhasil mendapatkan penghargaan The World Halal Tourism dua tahun berturut-turut di tahun 2015 dan 2016 di Dubai sekaligus sebagai The World Best Halal Honeymoon Destination.

“Kegiatan kali ini ini diharapkan dapat menunjukkan kepada masyarakat internasional mengenai keindahan dan ketahanan Lombok, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi Lombok,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sulit, Indonesia Bebas Dari Utang

JAKARTA-Indonesia tampaknya belum bisa merdeka dari jeratan utang. Karena itu

BTN Antisipasi Penyebaran Covid-19

JAKARTA-Petugas Keamanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang mengukur