TANGERANG-Setiap tahun di dunia, jutaan orang baru terdeteksi mengidap penyakit kanker. Demikian juga dengan jumlah korban meninggal dunia pun kian bertambah. Dari data tahun 2012 yang dirilis dari laman depkes.go.id, menyebutkan, sekitar 8,2 juta jiwa kehilangan nyawa akibat penyakit mematikan ini.
Meski mematikan, sebenarnya penderita kanker memiliki angka harapan hidup tinggi, asal bisa segera terdeteksi.
Dokter spesialis bedah dan onkologi rumah sakit Kanker Dharmais, dr. Denni Joko Purwanto, SpB-Onk, menuturkan, angka harapan hidup penderita kanker menyamai angka harapan hidup manusia normal jika saja, deteksi dini terhadap kanker segera dilakukan. “Deteksi dini dari yang paling mudah, sampai tahapan check up dan serangkaian tes musti dilakukan minimal setahun sekali,” jelasnya di Rumah Sakit Omni, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangsel, Banten, Sabtu (27/2).
Diakuinya, pengidap kanker di Indonesia baru terdeteksi saat sudah lanjut atau memasuki stadium atas. “70 sampai 80 persen pengidap kanker di Indonesia baru memeriksakan tubuhnya distadium lanjut, berbeda dengan di negara maju yang hanya 10 persen saja” kata Denni, yang juga tim dokter RS Omni Alam Sutera.
Deteksi kanker pada stadium lanjut, jelas Denni, memiliki angka harapan hidup yang tipis. “Jika deteksi dini dilakukan, penderita kanker stadium 2 saja memiliki 80 persen angka harapan hidup,” bebernya.
Sayangnya sampai saat ini, upaya Pemerintah terhadap masalah Kanker di Indonesia belum menyentuh langkah preventif. “Program pemerintah tidak ada sama sekali yang namanya prevensi, yang ada pengobatan-pengobatan. Berapapun uang habis buat pengobatan,” cetus Denni.
Tingginya biaya pengobatan kanker masih dikeluhkan banyak penderitanya, maka sebaik mungkin melakukan pencegahan dengan upaya deteksi dini yang saat ini bisa dilakukan dibanyak rumah sakit, jelas Denni.
“Pengobatan kanker sampai saat ini masih terbilang mahal, salah satu biaya terbesar BPJS itu pada pengobatan kanker. Maka segera periksakan tubuh Anda, jangan biarkan Kanker menghinggapinya” akunya.
